Peran dan Potensi Hortikultura DIY Harus Didorong Secara Optimal

Photo Author
- Rabu, 27 Juli 2022 | 19:57 WIB
Kepala Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan dan Waketum Kadin DIY Robby Kusumaharta di dampingi perwakilan Perhemi tengah mengamati tanaman hias langka  (foto: fira nurfiani)
Kepala Perwakilan BI DIY Budiharto Setyawan dan Waketum Kadin DIY Robby Kusumaharta di dampingi perwakilan Perhemi tengah mengamati tanaman hias langka (foto: fira nurfiani)

YOGYA, KRJOGJA.com - Sektor pertanian dalam artian luas memberi sumbangan sampai 10% terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY.

Salah satu yang perlu dioptimalkan adalah produk pertanian hortikultura yang memiliki potensi luar biasa dan pasarnya terbuka luas baik domestik maupun ekspor. Ekspor hortikultura tersebut tengah didorong di DIY  sebab mampu berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi saat ini.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Budiharto Setyawan usai membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) II Ekspor Produk Hortikultura di Aula Kantor Dinas Koperasi dan UKM DIY, Rabu (27/7/2022).

Dengan adanya potensi sektor pertanian hortikultura, kegiatan bimtek khusus ini diharapkan bisa mendorong peranan dari hortikultura menyumbang potensi pertumbuhan ekonomi maupun ekspor di DIY.

"Pendukung ekonomi DIY dari pengeluaran dari sisi investasi dan ekspor impor, itulah yang kita dorong. Untuk hortikultura sendiri tidak hanya tanaman bunga, tetapi sebenarnya arti lebih luas termasuk buah-buahan termasuk buah eksotis seperti salak di DIY dan melon Inthanon (Gold Emerald) yang banyak dibudidayakan di pesantren," ungkapnya.

Budiharto menyampaikan untuk negara tujuan ekspor sektor pertanian yaitu Amerika paling besar, kemudian Jepang, Uni Eropa dan ASEAN sendiri.

Sedangkan untuk produk hortikultura yang daya tahannya tidak begitu panjang, bisa lebih fokus masuk ke ASEAN, China dan membuka pasar baru seperti Timur Tengah dan Afrika. Jadi pihaknya mendorong mencari peluang ekspor negara baru karena diharapkan peraturan ekspor tidak seketat negara maju karena Indonesia memiliki berbagai jenis horti yang dibutuhkan.

"Namun sayangnya ada kelemahan berupa  pemahaman ekspor impor masih terbatas sehingga kita  membentuk Forum Komunikasi Ekspor Impor DIY sebagai capacity building yang baik bagi kawan kawan berorientasi ekspor. Ada syarat khusus untuk ekspor produk horti, maka kami melibatkan Bea Cukai, Disperindag dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY" terangnya.

Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin DIY Bidang Organisasi Robby Kusumaharta menyampaikan pihaknya selaku aggregator siap mendukung sekaligus menjembatani pelaku UMKM maupun petani hortikultura memperluas pasar hingga ekspor.

Perekonomian DIY bisa bertumbuh didorong investasi dan ekspor impor ditambah dengan mengoptimalkan produk baru yang memiliki potensi luar biasa yakni sektor hortikultura baik tanaman baik tanaman bunga, sayuran dan tanaman obat maupun buah-buahan.

"Sebagai aggregator, Kadin DIY mempunyai kebijakan pengembangan UMKM berupa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan reformasi digital yang harus terus berjalan. Kegiatan bimtek ekspor kepada petani hortikultura milenial ini termasuk upaya pengembangan SDM yang didukung BI DIY dan Pemda DIY dan Perhimpunan Horti Ekspor Milenial (Perhemi)," tuturnya.

Robby menyampaikan Perhemi sendiri 'concern' mendorong sektor hortikultura sebagai salah satu backbone pemulihan ekonomi yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, sektor hortikultura yang berpotensi luar biasa ini bisa menjadi senjata bagi petani milenial dan perempuan untuk digarap seoptimal mungkin. Terbukti dengan fasilitasi Perhemi, produk horti sudah diekspor ke 19 negara dan khusus DIY saat ini.

"Pak Gubernur kan punya kebijakan pola tanam di DIY berupa 2-1 yaitu 2 padi dan tanaman pangan serta satu tanaman hortikultura artinya potensinya besar. Tarumartani diminta Pak Gubernur setelah kita tangani beras antas meminta kita terlibat di horti dan mencari pasarnya bahkan ada permintaan pasta bawang putih dari Jepang serta keripik nangka dari Amerika yang masuk," tandas Direktur Utama (Dirut) PT. Taru Martani Nur Achmad Affandi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X