YOGYA, KRJOGJA.com - Dinas Kesehatan Kota Yogya tengah menyiapkan skema skrining bagi siswa yang kini tengah menjalani libur sekolah. Langkah tersebut guna memastikan potensi penularan Covid-19 ketika memasuki tahun ajaran baru.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogya Emma Rahmi Aryani, menjelaskan sesuai hitungan epidemiologi masa inkubasi virus Korona ialah 14 hari atau dua pekan. Sedangkan masa libur sekolah menghadapi tahun ajaran baru juga sekitar dua pekan lebih. "Setelah dua minggu sesuai perhitungan epidemiologi itu maka kita skrining bagi anak-anak sekolah," jelasnya, Jumat (1/7/2022).
Liburan sekolah dalam durasi yang cukup panjang biasanya kerap dimanfaatkan untuk melancong ke berbagai daerah. Aktivitas masyarakat pada waktu itu juga meningkat dibanding hari biasa. Terutama bagi wilayah Kota Yogya yang setiap hari kini didatangi oleh wisatawan dari berbagai daerah.
Meningkatnya aktivitas masyarakat serta pertemuan antarorang menjadi kewaspadaan terhadap penularan virus. Oleh karena itu, ketika tahun ajaran baru dengan sistem pembelajaran tatap muka diharapkan tidak terindikasi adanya potensi lonjakan Covid-19.
"Skrining untuk anak-anak sekolah itu nanti untuk antisipasi setelah dua minggu libur sekolah," imbuh Emma.
Kendati demikian, pertumbuhan Covid-19 di Kota Yogya sejauh ini masih cukup terkendali. Temuan kasus baru sebagian besar berasal dari warga yang melakukan perjalanan lintas daerah. Bahkan ada warga negara asing yang harus periksa kesehatan untuk keperluan perjalanan akhirnya dinyatakan positif Covid-19. Total kasus aktif saat ini juga hanya 11 orang.
Rendahnya laju pertambahan angka Covid-19 tersebut tidak lepas dari capaian vaksinasi dosis penguat atau booster serta penerapan protokol kesehatan. Hingga kini capaian vaksinasi booster di Kota Yogya sudah menembus angka 88 persen. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di tingkat DIY maupun nasional.
"Sebetulnya kita paling tinggi. Kabupaten sekitar capaian booster ada yang sekitar 30 persen bahkan 20 persen. Tetapi booster ini terus kita kejar agar sampai 100 persen," tandas Emma.
Selain mengejar percepatan vaksinasi booster, Dinas Kesehatan Kota Yogya juga tetap disiplin dalam melakukan tracing terhadap warga yang kontak erat terhadap pasien positif Covid-19. Pasien yang dinyatakan positif tetap mendapatkan penanganan optimal, sedangkan warga yang kontak erat tidak luput dari penelusuran.
"Sampai sekarang sosialisasi dengan berbagai media masih konsisten kami lakukan. Termasuk dengan armada yang keliling ke kampung-kampung dan mengingatkan prokes melalui pengeras suara," katanya.(Dhi)