Ketua Aksi: Blokade TPST Dibuka Setelah Ketemu Pak Gubernur  

Photo Author
- Minggu, 8 Mei 2022 | 14:27 WIB
Warga berjaga di posko blokade jalan menuju TPST Piyungan.  (foto: sukro riyadi)
Warga berjaga di posko blokade jalan menuju TPST Piyungan. (foto: sukro riyadi)

BANTUL, KRJOGJA.com - Hari kedua blokade akses jalan masuk ke Tempat Pengeloaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul sebenarnya tidak akan terjadi andaikata pemerintah tidak mengabaikan dampak buruk keberadaan pembuangan sampah tersebut.

Endapan persoalan yang sudah terjadi bertahun -tahun seperti dibiarkan begitu saja. Seolah tidak terjadi sesuatu, padahal dilapangan  warga terus diselimuti beragam masalah. Mulai bau kurang sedap hingga limbah lindi yang belum tertangani dengan baik.

Sementara jika blokade terus berkepanjangan, sudah bisa dipastikan sampah bakal menggungung diseantero Kota Yogya, Kabupaten Sleman dan Bantul. Pemerintah DIY dikejar waktu secepatnya mengurai keruwetan yang terjadi di TPST Piyungan.

Koordinator aksi 'Banyakan Menolak, Banyakan Melawan' Herwin Arfianto, Minggu (8/5/2022) mengungkapkan, dampak  terbesar keberadaan TPST  ada di Dusun Banyakan III. Namun sampai sekarang tidak ada perhatian sama sekali.

"Mengapa kami ingin bertemu secara langsung dengan Bapak Gubernur, karena kami merasa persoalan yang selama ini dihadapi warga tidak sampai  ke Pak Gubernur," ujarnya.

Oleh karena itu, blokade akses ke TPST akan dibuka setelah perwakilan warga bisa bertemu dengan Gubernur DIY.  Karena selama ini warga hanya diberikan janji tanpa realisasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X