"Bagi saya pribadi minyak bothok lebih sehat," tuturnya.
Sementara itu pemilik rumah produksi minyak goreng kelapa curah di Kulur, Ngatijan yang beberapa waktu lalu diberi kesempatan demo membuat minyak di depan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP) mengatakan, melambungnya harga minyak kemasan jadi berkah tersendiri baginya.
Sebab penjualan produk rumahannya baik dalam bentuk mentah maupun yang sudah sulingan jadi laris di pasaran. "Alhamdulillah ada peningkatan omzet penjualan," ujarnya.
Rumah produksi minyak goreng kelapa curah milik Ngatijan sudah beroperasi sejak 1970-an. Setiap hari pihaknya memproduksi 160 liter.
"Setiap hari saya membuat minyak goreng sekitar 160 liter," katanya.
Ngajitan tidak pernah khawatir produknya tidak laku karena sudah diambil pabrik penyulingan sebanyak satu kuintal.
"Kalau pembelian minyak mentah di rumah kadang-kadang lima, satu dan 0,5 liter," ucapnya menambahkan sejak melambungnya minyak goreng kemasan premiun, omset penjualan minyak produksinya meningkat hingga 100 persen.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: Ary B Prass