KULONPROGO, KRJOGJA. com - Kabupaten Kulonprogo pariwisatanya sangat kaya dan memberikan efek kepada ekonomi rakyat. Namun demikian pariwisata juga sangat rentan. Isu bencana alam, tarif parkir nuthuk, tarif resto yang ngawur, klithih, terjadinya kecelakaan seperti di Mangunan, apalagi pandemi, juga berpengaruh terhadap pariwisata. Maka jadikanlah Kulonprogo destinasi wisata aman.
Hal itu dikatakan Drs H Octo Lampito MPd Tokoh Pers yang juga Pemred SKH Kedaulatan Rakyat dan Pemerhati Pariwisata ketika menjadi narasumber sarasehan Hari Pers Nasional (HPN) Kulonprogo, di objek wisata Sawah Surjan Pleret Panjatan, Rabu (09/02/2022).
Sarasehan "Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya" ini juga menghadirkan Bupati Kulonprogo Drs H Sutedjo, PTS GM YIA Agus Pandu Purnama, Direktur Utama Badan Otorita Borobudur (BOB) Indah Juanita, dengan dipandu Den Baguse Ngarso. Kegiatan ini merupakan rangkaian HPN yang diadakan Paguyuban Wartawan Kulonprogo (PWK), Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo), Dinas Pariwisata, serta dinas lainnya.
"Destinasi wisata yang aman untuk Kulonprogo, misalnya di wilayah rawan (medannya) harus selalu diingatkan, bahkan ada peta khusus ketika bus mau ke sini agar bisa baca peta daerah tersebut. Atau dibuat lampu khusus untuk mengingatkan agar berhati-hati. Sehingga Kulonprogo bertanggung jawab terhadap wisatawan yang datang. Ini akan membangun destinasi aman, dan menjadi daya tarik," lanjut Octo.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.