Kelapa Genjah Entok, Kurangi Risiko Jatuhnya Penderes

Photo Author
- Jumat, 1 Oktober 2021 | 10:27 WIB
Salah satu warga sedang menanam pohon Kelapa Genjah Entok. (widiastuti)
Salah satu warga sedang menanam pohon Kelapa Genjah Entok. (widiastuti)

KULONPROGO, KRJOGJA.com-Di Kabupaten Kulonprogo belum semua kapanewon menanam pohon Kelapa Genjah Entok. Sebagai pioner, ada di Kalurahan Hargowilis Kapanewon Kokap, karena di sini ada usaha gula semut yang sudah produktif dan pangsa pasarnya hingga ke luar negeri. Pendeknya pohon kelapa Genjah Entok ini juga diharapkan mengurangi risiko jatuhnya penderes.

Dua tahun yang lalu, dijelaskan Heni Hernawati SP MSi Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, mereka berswadaya mengembangkan percobaan/demplot kelapa Genjah Entok sekitar 4 hingga 5 hektare. Sponsornya, Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tiwi Manunggal bergerak di gula semut. Bibitnya didatangkan dari Kebumen Jawa Tengah.

"Tahun ini, masih di kelompok yang sama dari Kementerian Pertanian, ada bantuan bibit Genjah Entok. Sudah diserahkan sebanyak 2.000 batang bibit,  22 Juli 2021. Disertai dengan pupuk organik 18 ton," ungkap Heni, beberapa hari lalu.

Sasarannya untuk petani penderes yang tergabung dalam KUB Tiwi Manunggal, yakni ada 200 Calon Petani Calon Lahan (CPCL). Ketika di Monev 7 September 2021, sudah tertanam sebanyak 95 persen. Lainnya masih menunggu  waktu yang baik.

Pertimbangan penanaman kelapa Genjah Entok, selain aspek morfologi tanamannya, juga keunggulannya produksi nira banyak, dan daging buahnya tebal. Ketika diambil degan air kelapanya banyak, jadi cocok dikonsumsi sebagai degan/kelapa muda.

Pengembangan di Kokap ini diarahkan karena sifat morfologinya tidak terlalu tinggi. Sebab tinggi kelapa Genjah Entok ini hanya 5 meter dan maksimal 8 meter. “Ini sekaligus untuk mengurangi risiko jatuhnya penderes," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X