Tidak hanya itu, warga yang semula memelihara kambing Jawa. Sekarang dimodali kambing cross boer persilangan antara kambing PE dan kambing cross boer. Peminatnya juga banyak, sedang jumlah anggota saat ini enam orang.
"Kita beli 12 indukan untuk anggota, masing-masing memelihara dua indukan. Nanti hasil anakannya dibeli melalui BUMDus bagi hasil 60:40, 40 persennya untuk anggota yang melihara. Nanti kambing anakan cross boer yang dibeli BUMDus kita titipkan lagi ke anggota baru, begitu seterusnya," jelas Agus.
Kambing cross boer punya keunggulan karena dagingnya banyak. Daging cross boer lebih banyak ketimbang jenis lainnya diusia sama.
Selain aktif di Kelompok Ternak BCB, Agus juga fokus dalam membentuk kambing-kambing kontes. Kambing PE kontes misalnya, harus diberi susu sapi tiap harinya untuk memenuhi asupan gizinya.
Kebersihan menjadi syarat mutlak kambing kontes. Warna rambut kambing, bentuk ekor, tanduk, bentuk tubuh, hingga panjang telinga dinilai saat kontes. Oleh karena itu dalam perawatan tidak bisa sembarangan.
Lima kambing kontes milik Agus kini tengah berada di Blitar dan peternak berpengalaman. Sejatinya lima kambing Agus akan maju kontes, sayangnya lomba batal digelar karena pandemi.
Meski belum juara, Agus tidak pernah menyesal memelihara berbagai jenis kambing. Selain penambah pendapatan, Agus menikmati setiap aktivitas dalam memelihara kambing. (Roy)