“Sosialisasi informasi dan edukasi tentang pengasuhan 1.000 HPK diberikan di setiap kesempatan baik di posyandu, kampung KB maupun pada masyarakat umum di seluruh Kulonprogo,†kata Bupati Kulonprogo Drs Sutedjo disela mengikuti acara tersebut.
Upaya penurunan balita stunting sudah masuk dalam indikator target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana aksi daerah penanggulangan stunting sudah dibuat dan diterbitkan Peraturan Bupati (Perbup) nomor 6/ 2020 tentang perubahan Perbup nomor 37/2018 tentang Penanganan Stunting.
Dalam hal implementasi pelaksanaan program di kampung keluarga berkualiatas di Kulonprogo, Sutedjo menyebut hingga 2020, telah terbentuk 26 Kampung KB.
Sementara itu Gubernur DIY Sri Sultan HB X dalam sambutan tertulisnya dibacakan Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X menjelaskan, peringatan Harganas momentum penting dan strategis untuk membuka nurani keluarga dan masyarakat agar lebih memberikan perhatian terhadap peran dan fungsi masing-masing, sehingga rasa kebersamaan antara keluarga dan sesama warga melalui peran nyata dalam berbagai aktifitas, dalam upaya membangun keluarga bebas stunting demi kejayaan Indonesia yang kita cintai.
Keluarga menjadi ruang edukasi sekaligus pengawasan dalam menjalankan program pencegahan, mulai dari pola hidup sehat dan pemberian asupan makanan yang dibutuhkan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.