Muncul berbagai informasi video yang menunjukkan adanya korban dari pihak ojol. Massa dari kelompok masyarakat membawa berbagai senjata tajam yang tersebar melalui media sosial.
Namun begitu, polisi melalui Kapolres Sleman AKBP Rizki Febriansyah mengungkap kericuhan di Babarsari belum sempat meletus petang hari tadi. Massa ojol menurut dia sudah bersedia membubarkan diri sekitar pukul 19.00 WIB meski sebelumnya masih berupaya mencari kelompok masyarakat tersebut masuk ke kawasan Babarsari.
“Belum sempat (ricuh), tadi kita masih di TKP kantor leasing itu, ternyata bergeser ke sini (Babarsari). Kita masih dalami apakah ada tindak kekerasan di sini, termasuk reskrim ke rumah sakit untuk mencari korban yang katanya tadi jatuh dari teman-teman ojol,†ungkapnya.
Polisi menurut Rizki berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut dan sesegera mungkin mencari benang merah rentetan peristiwa kekerasan yang terjadi sepanjang hari ini dan kemarin. Hal tersebut pula yang membuat massa ojol akhirnya bersedia membubarkan diri karena yakin akan dilindungi aparat saat menjalankan kerja mencari nafkah.
“Kita akan cari apa yang menyebabkan semua ini terjadi, kami akan bertemu dengan yang dituakan dari masing-masing dan nanti mencari tahu apa yang terjadi sebenarnya. Apabila ada tindak pelanggaran hukum akan kita usut dengan tegas, seperti teman-teman dengar sendiri tadi kami sudah sampaikan ke rekan-rekan ojol,†tandas Rizki.
Sebelumnya diberitakan seorang pengemudi ojol ditarik paksa dua orang DC motornya saat berada di Jalan kawasan Jalan Wahid Hasyim, Rabu (4/3/2020) kemarin. Seorang rekan ojol lain datang dan mencoba mengatakan bawasanya penarikan motor harus ada surat dan tak boleh serta-merta di jalanan.
Namun tak lama datang 10 orang DC yang lantas malah melakukan aksi penganiayaan pada rekan ojol yang bersama korban perampasan tadi. Berita tersebut lantas viral yang membuat banyak ojol lainnya melakukan aksi di kantor DC di kawasan Jalan Wahid Hasyim. (Fxh)