diy

'Gebyar Koperasi Istimewa' Jalin Kerjasama Koperasi - UMKM untuk Dongkrak Daya Saing 

Selasa, 26 Juli 2022 | 10:27 WIB
Pemotongan Tumpeng Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-75 oleh Gubernur DIY Sri Sultan HB X didampingi Kepala Dinkop UKM DIY, Kepala BPJPH dan perwakilan Walikota/Bupati Wilayah DIY.setelah sebelumnya menandatangani MoU Label Halal. (foto: juvintarto)

YOGYA, KRJOGJA.com -  Koperasi di DIY hingga saat ini terus berkembang dan menjadi andalan masyarakat untuk memutar roda perekonomian.

Bahkan untuk meningkatkan daya saing global dengan keberadaan 1.982 koperasi dan anggota koperasi lebih dari 41.000 UMKM maka Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) DIY bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) mensosialisasikan Program Sertifikasi Halal Gratis atau Program Sehati bagi Pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

"UMK terus didorong untuk segera mensertifikasi halal produk-produknya," tegas Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) DIY Ir Srie Nurkyatsiwi MMA dalam sambutan saat pembukaan Gebyar Koperasi Istimewa, Senin (25/7/2022) di The Rich Jogja Hotel.

Kegiatan dalam rangka Ekspose Pembinaan Koperasi serta Puncak Peringatan Hari Koperasi di DIY ke-75 ini juga dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Sekretaris Deputi Kemnekop UKM RI Ir Devi Rimayanti MM, Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham, dinas-instansi terkait.

Dilanjutkan pemberian anugerah penghargaan pada koperasi-koperasi berprestasi dan penandatangan perjanjian kerjasama (MoU) BPJPH dengan Walikota/Bupati DIY atau perwakilanya.

"Prinsip yang disepakati atas skema kemudahan sertifikasi label halal, untuk produk UMKM adalah pengakuan kehalalan suatu produk, jaminan kualitas mutu produk, perlindungan kepada konsumen, branding produk UMKM, serta perlindungan kepada produk UMKM. Bupati/Walikota dalam menyokong Program Sehati melalui supporting pada APBD masing-masing, terutama untuk biaya layanan permohonan halal “Self Declare" sebesar Rp 300 ribu per produk," jelasnya.

Lebih lanjut Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham menegaskan saat ini sedang menuju target Indonesia Pusat Produksi Halal 2024.

"Potensi Koperasi dan UMKM di DIY sebagai soko guru perekonomian sangat mendukung, juga dukungan Pemda yang patut diapresiasi," jelasnya.

Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia hanya kalah dengan Malaysia dalam produk makanan dan minuman halal.

"Saat ini menjadi trend global, label halal bukan semata-mata isu agama. Bukan soal etika Islam tapi sudah jadi standar mutu kualitas dan hygienitas. Halal berarti sehat, bisa meyakinkan wisatawan dan industri wisata untuk pertumbuhan ekonomi," tegasnya

Saat ini akselerasi halal dengan program Sehati dari 25 000 label halal yang disiapkan permintaan terbesar (40 persen) dari DIY.

"Target secara keseluruhan 10 juta label halal berkolaborasi dengan pemda-pemda. Sertifikat halal mendorong UMKM maju/naik kelas dan bisa berkompetisi dengan pihak luar," ungkap Aqil.

Senada Gubernur DIY Sri Sultan HB X menegaskan Pemda DIY siap mendukung Sehati. "Sertifikasi bagi UMKM sebagai, komitmen dan jaminan kualitas mutu produk dan spirit perlindungan. Agar para pelaku UMKM bisa menggunakan kesempatan ini," ucap Sultan yang secara simbolia memotong tumpeng menandai HUT Koperasi ke-75 dan membuka 'Gebyar Koperasi Istimewa'.

Dikatakan transformasi koperasi modern di era digital menjadi keniscayaan agar penanganan koperasi lebih masif untuk kesejahteraan anggota/masyarakat.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB