diy

Ketua DPRD DIY, Nuryadi Tolak Usaha Menghapus Sejarah

Jumat, 11 Juli 2025 | 09:35 WIB
Ketua DPRD DIY, Nuryadi SPd (Foto; Dokumen)

Krjogja.com - YOGYA - Ketua DPRD DIY, Nuryadi SPd menilai generasi muda perlu mendapatkan informasi yang banyak terkai semangat perjuangan para pendahulu, bagaimana merebut dan mempertahanan kemerdekaan RI. Karena itu, semangat kejuangan ke generasi muda tersebut jangan sampai terputus.

Nuryadi menganggap bahwa pengetahuan tentang sejarah sangat penting bagi generasi muda. Sehingga pemuda bisa mengetahui perjalaan dan kisah perjuangan dari pendahulunya. "Saya tidak setuju dengan Tindakan menghapus sejarah. Akan membuat masyarakat marah," ujar Nuryadi.

Pentingnya semangat kejuangan dan kebangsaan disampaikan pada pertemuan dengan para mahasiswa di Universitas Islam Mulia di Jalan Wates, Sedayu, Senin (7/7/2025). Ratusan mahasiswa, utamanya para santri dari berbagai pondok pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), berkumpul dalam forum yang tak biasa: Sambung Rasa dan Ngaos Kebangsaan bersama Halaqoh BEM Pesantren DIY.

Baca Juga: Nuryadi Ingatkan Insiden 'Gunung Kuda' Jangan Sampai Terjadi di DIY

Di tengah forum yang penuh kekeluargaan itu, Nuryadi SPd, Ketua DPRD DIY, hadir bukan hanya sebagai pejabat, tapi sebagai sahabat dan penggerak semangat kebangsaan. Ia tidak datang membawa janji politik, tetapi membawa cerita sejarah, semangat nasionalisme, dan ajakan untuk menjaga Indonesia tetap utuh dalam bingkai persatuan.
“Dulu, para pemuda memanfaatkan situasi dunia untuk memerdekakan Indonesia. Kita harus mewarisi semangat itu,” ucap Nuryadi dengan nada tegas namun hangat.

Ajakan itu bukan hanya seruan retoris. Ia mengingatkan bahwa Yogyakarta pernah menjadi ibu kota negara saat Jakarta dikuasai Belanda. Bahwa Sultan Hamengku Buwono IX merelakan demi kelangsungan Republik. Itulah sejarah yang ia sebut sebagai “kebesaran jiwa para leluhur Mataram”.

Bagi Nuryadi, memahami sejarah bukan sekadar tahu tanggal dan peristiwa. Sejarah adalah cermin dan peta jalan untuk menjadi pemimpin yang punya karakter. Dan siapa pun bisa menjadi pemimpin—termasuk santri.

Dalam pemaparannya, Nuryadi menekankan pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa sebagai pondasi kepemimpinan di masa depan. Menurutnya, generasi muda, khususnya mahasiswa dan santri, harus dibekali gambaran nyata dan pengalaman sejarah agar siap menjadi pemimpin yang memahami jati diri bangsanya.

Baca Juga: Nuryadi : Pindah dari Malioboro, Gedung Baru DPRD DIY Akan Lebih Dekat dengan Rakyat

“Dulu para pemuda memanfaatkan situasi politik dunia, seperti saat Hiroshima dibom, untuk memperjuangkan kemerdekaan. Mereka mengambil peluang, dan semangat itu harus kita wariskan kepada generasi sekarang,” ujar Nuryadi.

Ia juga menyinggung peran besar Yogyakarta dalam sejarah bangsa, termasuk keputusan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat untuk bergabung secara sukarela dengan Republik Indonesia, menjadikan Yogyakarta sebagai ibu kota negara di masa revolusi.

Nuryadi, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, menegaskan bahwa semangat perjuangan dan nasionalisme tidak boleh padam, apalagi dihapus dari catatan sejarah. Ia menyayangkan jika ada pihak-pihak yang mencoba melupakan bahkan menghapus jejak perjuangan bangsa.

“Kalau sampai sejarah dihapus, masyarakat pasti bereaksi. Itu akan memunculkan penolakan yang besar karena menyangkut harga diri bangsa,” ujarnya tegas.

Ia menambahkan, mahasiswa sebagai bagian dari rakyat memiliki hak menyampaikan aspirasi, baik terkait kesejahteraan, pendidikan, hingga ideologi kebangsaan. Dalam kapasitasnya sebagai pimpinan legislatif, Nuryadi menyatakan pintu DPRD DIY selalu terbuka bagi aspirasi rakyat.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB