"Ketika saya pakai layanan QRIS Bank BPD DIY di RSUD Wirosaban sangat mudah dan lancar. Selain menerima pembayaran tunai, kedua parkir yang diujicobakan tersebut telah menerima pembayaran dengan menggunakan QRIS Bank BPD DIY," imbuhnya.
Sinergi lainnya adalah perluasan pemanfaatan mobile banking Bank BPD DIY Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Yogyakarta. Sebab Pemkot Yogyakarta sangat berharap seluruh ASN-nya sudah memiliki mobile banking Bank BPD DIY sehingga memudahkan nasabah jika ingin melakukan berbagai transaksi keuangan. Berbagai program elektronifikasi transaksi daerah yang dilakukan Pemkot Yogyakarta dengan dukungan penuh dari Bank BPD DIY inilah yang membuat pencapaian Indeks ETPD 2021 Kota Yogyakarta memperoleh peringkat terbaik.
"Kita pun menyiapkan infrastrukturnya terutama di Pemkot dengan penguatan jaringan internetnya. Karena dalam membangun sistem, maka harus ada basis data yang ter digitized. Itulah yang kita persiapkan, sehingga jika suatu saat terhubung dengan sistem Bank BPD DIY maka infrastruktur kita sudah siap sejak awal," jelas Kadri.
Melalui elektronifikasi transaksi daerah ini, Kadri menyebut pertama sangat membantu memenuhi akuntabilitas Pemkot Yogyakarta karena semua sudah by system. Akan diketahui kapan, dimana dan oleh siapa transaksi keuangan itu dilakukan sehingga tidak mungkin orang mengarang melakukan transaksi. Sehingga dipastikan dengan elektronifikasi tersebut, aspek akuntabilitas mampu dipenuhi. Kedua, aspek transparansi juga bisa tercapai karena mudah dilacak siapa yang bertransaksi.
"Harapan kami ini juga bisa mendorong pelaku ekonomi kecil terutama UMKM skala mikro mulai memanfaatkan fasilitas transaksi non tunai. Itu relatif efisien dan memudahkan mereka mengakses fasilitas pembiayaan dari perbankan apabila butuh modal. Secara umum, ekonomi Kota Yogyakarta meningkat dan aspek efisiensi juga bisa kita penuhi," pungkasnya. (Ira)