Nilai Perdagangan Surplus, Ekspor DIY Turun Sebaliknya Impor Naik Pada April 2024

Photo Author
- Minggu, 23 Juni 2024 | 17:15 WIB
Ilustrasi. Gula kelapa Purbalingga diekspor ke Amerika.  (Foto : Toto Rusmanto)
Ilustrasi. Gula kelapa Purbalingga diekspor ke Amerika. (Foto : Toto Rusmanto)

Krjogja.com - YOGYA  - Nilai ekspor DIY pada April 2024 mencapai US$34,34 juta, turun 20,66 persen dibanding bulan sebelumnya, sebaliknya nilai impor senilai US$13,22 juta yang naik 43,07 persen dibanding bulan sebelumnya.

Neraca perdagangan DIY April 2024 mengalami surplus US$21,12 juta. Nilai tersebut lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya yang mencatat surplus sebesar US$24,38 juta.

Kepala BPS DIY Herum Fajarwati mengatakan nilai ekspor DIY April 2024 mencapai US$34,34 juta atau turun 20,66 persen dibanding Maret 2024.

Dibanding April 2023, nilai ekspor naik sebesar 9,22 persen. Ekspor terbesar ke Amerika Serikat (AS) US$15,11 juta, Jepang US$2,74 juta dan Jerman US$2,33 juta. Kontribusi ketiganya mencapai 58,77 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa US$6,78 juta dan ASEAN US$1,25 juta,K.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Happy Asmara yang Diisukan Menikah dengan Gilga Sahid

"Penurunan terbesar ekspor April 2024 terhadap Maret 2024 terjadi pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar US$4,73 juta. Sementara itu, kenaikan terbesar adalah minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian sebesar US$0,85 juta," ujarnya di Yogyakarta, Minggu (23/6).

Heroin menyatakan sektor, ekspor hasil pertanian April 2024 turun 64,10 persen dibanding Maret 2024. Sementara itu, ekspor hasil industri pengolahan turun 20,26 persen.

Dibanding April 2023, ekspor hasil pertanian turun 22,22 persen. Sebaliknya, ekspor hasil industri pengolahan naik 9,40 persen.

"Nilai impor DIY April 2024 mencapai US$13,22 juta, naik 43,07 persen dibandingkan Maret 2024. Sementara itu, jika dibandingkan April 2023, nilai impor naik 87,25 persen.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Gilga Sahid yang Diisukan Resmi Menikahi Happy Asmara

Tiga negara pemasok barang impor terbesar adalah China US$5,12 juta, Hongkong US$2,32 juta, dan AS US$2,26 juta. Kenaikan impor terbesar dari China yaitu US$2,18 juta dan penurunan terbesar dari Korea Selatan US$0,35 juta" terang Herum.

Tiga besar kelompok komoditas impor April 2024 adalah kain rajutan US$2,30 juta; lokomotif dan peralatan kereta api US$1,70 juta; dan filamen buatan US$1,38 juta. Kenaikan impor golongan barang terbesar April 2024 dibandingkan Maret 2024 adalah lokomotif dan peralatan kereta api US$1,24 juta.

"Golongan penggunaan barang, nilai impor April 2024 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, barang modal naik 100 persen, diikuti bahan baku/penolong naik 93,53 persen, dan barang konsumsi naik 12,07 persen," imbuh Herum. ( Ira).

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB
X