Dengan tingkat pengangguran tersebut, pemerintah dan berbagai pihak terus mengupayakan pemulihan ekonomi dan peningkatan kesempatan kerja, guna menurunkan angka. Tentu pemerintah perlu dukungan semua pihak, untuk bisa ‘on’ .
Maka seperti yang dilakukan Bank SMBC Indonesia, berupaya punya peranan penting dalam pemberdayaan UMKM melalui program bernama "Daya." Program Daya ini mendukung UMKM dengan cara memberikan akses pembiayaan inklusif, pelatihan, pembekalan keuangan, dan asesmen kelayakan usaha secara menyeluruh. Selain itu, SMBC Indonesia juga aktif memperkuat ekosistem UMKM dengan penguatan rantai pasok dan kolaborasi strategis bersama pemerintah, lembaga keuangan lain, akademisi, dan komunitas.
Secara khusus, Bank SMBC mencatat pertumbuhan total kredit untuk UMKM hampir mencapai 29% per semester I tahun 2025, dan mereka memberikan dukungan pembiayaan serta pendampingan dalam bentuk pelatihan dan mentoring.
Program Daya juga fokus pada pemberdayaan ekonomi pelaku UMKM perempuan dengan membuka akses pasar yang lebih luas dan pelatihan kewirausahaan. SMBC berperan tidak hanya sebagai pemberi dana, tetapi juga mitra pemberdaya yang mendorong kemajuan UMKM agar dapat berkembang secara berkelanjutan dan inklusif dalam perekonomian Indonesia.
UMKM yang naik kelas menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. UMKM di Indonesia saat ini mendominasi dunia usaha dengan jumlah mencapai 64,2 juta unit, menyumbang sekitar 97% tenaga kerja nasional, dan memberikan kontribusi sekitar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Kenaikan kelas UMKM, yang berarti peningkatan skala usaha, efisiensi, dan pemasaran yang lebih baik, sangat penting agar mereka bisa masuk ke rantai pasok yang lebih besar dan menembus pasar ekspor.
Data menunjukkan bahwa pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan aktif mendorong UMKM naik kelas melalui program pelatihan kewirausahaan, transformasi digital (go online), dan kemudahan akses pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan dukungan ini, UMKM mampu memperluas jangkauan pasar, meningkatkan daya saing, dan mengadopsi teknologi digital untuk pemasaran dan transaksi.
Sebagai hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 5,2%, dengan UMKM sebagai tulang punggung utama penggerak ekonomi.
UMKM yang sukses naik kelas berkontribusi langsung pada peningkatan produktivitas, keterlibatan pasar ekspor, serta penyerapan tenaga kerja yang lebih besar, sehingga ekonomi Indonesia dapat mengalami percepatan pertumbuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program Daya telah terbukti berdampak signifikan sejak 2011 dengan pemberdayaan sosial dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Pada Januari-September 2024, program ini sudah menjangkau lebih dari 8,75 juta penerima manfaat lewat 7.659 kegiatan, meningkat 2,4 kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Salah satu keberhasilan adalah kolaborasi dengan Djarum Foundation sejak 2015 yang menghasilkan berbagai inisiatif pelestarian lingkungan dan pemberdayaan sosial, seperti penanaman pohon dan pembangunan infrastruktur pendidikan.
Pada 2024, SMBC Indonesia mendonasikan Rp600 juta untuk pengecatan dan pelapisan bubuk fasilitas SMK NU Ma’arif Kudus, serta memberikan perlengkapan mengelas pada 2017.
Dalam dunia pendidikan, ada Program Guru Kreatif Cerdas Finansial bekerja sama dengan Guru Belajar Foundation telah melatih literasi keuangan lebih dari 1.000 guru di 960 sekolah di 29 provinsi Indonesia. (Git)
