Krjogja.com - YOGYA – BTPN Syariah dan Muhammadiyah melakukan pertemuan yang diwakili oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si., Ketua PP Muhammadiyah Bidang Pendidikan Kebudayaan, dan Olahraga Prof. Dr. H. Irwan Akib, M.Pd., Sekretaris Majelis Diklitbang PP Muhammadiyah Prof. Ahmad Muttaqin, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D., Ketua Biro Pengelolaan Keuangan PP Muhammadiyah Indra Nur Fauzi, S.E., M.Si., serta Direksi BTPN Syariah Dwiyono Bayu Winantio dan Dewi Nuzulianti.
Pertemuan ini dilaksanakan di Kantor PP Muhammadiyah di Jalan Cik Di Tiro 23 Yogyakarta, baru-baru ini.
Pertemuan ini merupakan bentuk silahturahmi antara BTPN Syariah dan PP Muhammadiyah untuk turut bersama mewujukan niat baik lebih cepat.
Baca Juga: Hukuman Gantung di Muka Umum Masih Berlaku di Iran
Di mana masing-masing lembaga memiliki misi yang sama dalam mengubah kehidupan jutaan masyarakat di Indonesia, khususnya dalam melakukan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Perlu diketahui, BTPN Syariah sendiri merupakan bank yang fokus pada keuangan inklusif untuk mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia, memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk bersama-sama melangkah tepat memberdayakan umat.
Sementara itu Muhammadiyah dikenal luas sebagai organisasi sosial keagamaan yang sukses bergerak di ranah pendidikan, kesehatan, filantropi, dan pemberdayaan sosial secara independen serta terpercaya.
Baca Juga: 84 Pekerja Migran Indonesia Dipaksa Jadi Penipu di Myanmar
Berdirinya Muhammadiyah memiliki tujuan mulia untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan juga memberikan dampak kebermanfaatan.
Muhammadiyah menjangkau berbagai kalangan; individu, kelompok, dan masyarakat dari berbagai latar belakang agama, suku, dan komunitas yang beragam, sejalan dengan misi rahmatan lil ‘alamin yang berlandas pada Islam moderat.
Sebelumnya, BTPN Syariah bersama Muhammadiyah telah menjalin berbagai kerja sama di antaranya, pengadaan air bersih melalui program Tepat Peduli dan renovasi SD ‘Aisyiyah 2 yang terdampak gempa di Lombok NTB, di mana sekolah tersebut dimiliki oleh ‘Aisyiyah sebagai organisasi otonom khusus atau gerakan perempuan Muhammadiyah.(*)