Kampanyekan ‘Stop Bullying’ Melalui Dunia Fashion

Photo Author
- Jumat, 25 Januari 2019 | 01:31 WIB
Salah satu murid Arby Vembria Modelling School, Joe (tengah) asal Brebes menyandang tuna rungu dan memiliki passion di dunia fashion modeling. (Foto: Mahar P)
Salah satu murid Arby Vembria Modelling School, Joe (tengah) asal Brebes menyandang tuna rungu dan memiliki passion di dunia fashion modeling. (Foto: Mahar P)

KAMPANYE stop bullying terus digaungkan untuk menekan terjadinya bullying di masyarakat. Kampanye ini disampaikan dalam bentuk pagelaran fashion show yang diadakan Arby Vembria Modelling School di Gantalan, Ngaglik, Sleman, Kamis (24/1/2019). Melalui sekolah modelling ini diharapkan bisa membawa harapan dapat melahirkan generasi baru berprestasi dalam dunia fashion dan entertainment.

Arby Vembria mengatakan, pagelaran fashion show dengan tema stop bullying ini diangkat karena saat awal merintis di dunia modelling, dia juga pernah mengalami bullying. Namun dia bersyukur karena dia bisa mengubah sesuatu yang negatif dengan kegiatan yanh positif. Termasuk membuktikan ke orang-orang yang pernah membullynya, jika dia bisa sukses di jalur modelling yang dicintainya. Melalui sekolah model ini, Arby mencoba membekali generasi muda yang tertarik ke dunia fashion tidak hanya secara fisik tapi juga mental. 

“Dunia fashion ini cukup keras. Kami ingin meningkatkan kepercayaan diri para generasi muda. Melalui fashion kita hentikan bullying,” terang Arby saat ditemui di sela-sela acara.

Sebelumnya, Arby sudah membuka kelas gratis bagi kalangan remaja. Dan antusiasme pelajar di Yogya sangat tinggi untuk mengikuti kelas model ini. Selain kelas model, Arby juga menyediakan kelas public speaking, grooming atau perawatan daily look, make up, catwalk, pose photoshoot dan di tiap sesi ada kelas stop bullying treatment. 

“Salah satu murid kami ada yang dari Brebes dan menderita tuna rungu, padahal dia punya passion di bidang fashion. Dia juga mengalami penolakan di agency maupun sekolah modelling. Jangan sampai keunikan seseorang justru menutup mimpinya. Kami tantang apakah bisa mengikuti kelas reguler dan dia sanggup,” beber Arby.

Arby berharap, dengan dibukanya kelas modelling di Yogyakarta bisa menghantarkan anak-anak muda berbakat ke jenjang international modelling. Apalagi pihaknya juga sudah punya channel ke sejumlah agency model internasional di sejumlah negara. Arby mengaku, terjun ke dunia fashion sejak tahun 2012 dan tahun 2014 berhasil mengikuti fashion show di London. Menurutnya, jika ingin sampai ke jenjang internasional memang butuh waktu cepat. Melalui sekolah model ini, Arby ingin memfasilitasinya. 

“Semua orang bisa mengikuti kelas modelling, baik anak-anak, remaja hingga dewasa. Tidak dibatasi tinggi, berat tubuh bahkan usia. Karena dengan kelas-kelas yang ada, bisa meningkatkan performa hingga gaya presentasinya,” tutup Arby. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bangkitnya Kebaya Menjadi Fashion Terkini

Jumat, 21 November 2025 | 21:45 WIB
X