Krjogja.com Sleman Pelaksanaan Jogja Fashion Trend hari kelima, Minggu (11/8) menampilkan sesi sore dan malam. Sesi sore menampilkan Executive & Exclusive Show by Afif Syakur dan Phillip Iswardono. Sedangkan sesi malam menampilkan tema Urban dan Mens Wear
"Di malam penutupan ada 40 set yang terdiri dari 24 set baju wanita dan 14 pria. Kami secara khusus harus mengeksplorasi kekayaan budaya Indonesia. Budaya Indonesia sensdiri sangat luas tak terbatas bada kain atau wastra," kata Phillip Iswardono yang bertindak sebagai Creative Director JFT 2024.
Philip menjelaskan adapun wastra atau baju Indonesia menampilkan dari berbagai propinsi di Indonesia, ada lurik dari NTB, NTT Flores sampai Badui. Khusus Badui terkait dengan peluncuran buku Badui dari Bank Indonesia.
Baca Juga: Masyarakat Jogja Mendapat Manfaat dari Kabar Baik
"Peluncuran buku ini melibatkan tim. Ada yang bertugas di Indonesia bagian barat, timur dan tengah. Saya kebetulan mendapatkan Indonesia Timur sehingga menonjolkan lurik dari flores dan Mataram," katanya.
Philip menjelaskan pada malam penutupan JFT 2024 ini menampilkan dua sesi busana dimana pada sesi pertama menampilkan busana sederhana dan ready to wear. Namun, dikemas dengan hal lain sehingga penampilan lebih menarik. Sedangkan pada sesi kedua memberi kesan out of the box dengan prisket dan cutting simple. Termasuk busana serba longgar atau oversize pada busana pria sehingga lebih casual.
"Sesi pertama menampilkan busana simpel dan sederhana. Hanya baju, blus, celana atau Jaket. Tapi ditambah macam macam misalnya watra badui. lurik NTT dan Lombok atau Mataram. Adapun di sesi kedua lebih out of the box," unkapnya.
Baca Juga: #LevelUpWithEnervonActive Ajak Masyarakat Raih Ambisi dan Mimpi
Karena itu, Philip berhatap pelaksanaan JFT di tahun mendatang bisa lebih kreatif dan menarik lagi dan bisa menghadapi tantangan melalui edukasi bagi desainer agar bisa menampilkan konsep dan mengemas prdouknya dengan lebih baik lagi.
"Hal terpenting bisa mengikuti tren busana saat ini yang genderless sembari membaca peluang di masa depan. Misalnya, pasar saat ini sudah jenuh menggunakan busana yang ketat dan lebih memilih busana longgar. Hal ini juga penting bagi murid SMK yang ingin mendalami tetang tata busana," pungkasnya.
Sementara itu pada sesi malam menampilkan tema Urban dan Mens Wear. Desainernya: Elgan by Nyudi, Studio Nala by Larasati, AGB by Afif Grurub, Mensbatik, Aryawasesa Aryowira, Rougeby Juniar Rahmawati, Salma Griya Busana, Hepi Kalista, Ridhoagency X Batik Wiliwang, Izzat Fashion House by Martin, Nakano Suit, Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara. Lalu, Batik Melayu Kutai by Imam Mardioto, Batik Mawar Putih by Santika Mawar, dan Paradoxal by Samsuga.
Baca Juga: Tujuh Negara Ramaikan Festival Layang-Layang Pantai Ketawang
Selanjutnya ada Elgan by Nyudi mengusung tema : Seoul in the sun. terinspirasi dari penampilan anak2 muda di Seoul saat summer. Busana korean look yang menggunakan sentuhan batik motif kontemporer, terdiri dari celana, atasan dan luaran. Material : batik cap, linen, Siluet : oversize. Koleksi ini sekaligus memantapkan elgan by nyudi dengan koleksi premium dan selama tahun 2024 Elgan by nyudi akan mengeluarkan koleksi seri. Seoul in the Sun.
Sebagaimana diketahui Jogja Fashion Trend (JFT) 2024 diselenggarakan oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Yogyakarta bersama Yayasan Fashion Jogja Istimewa. Di-organized by Asmat Pro Yogyakarta dan diikuti 139 desainer berbagai provinsi. Adapun tema yanf diusung adalah tema Inspectre dengan melibatkan 120 model berbagai kota.
Even ini dimeriahkan empat desainer tamu: Sinta Masson, Ina Priyono, Lenny Agustin, Agus Sunandar. Dikoreograferi Cicko Bactiar dari Jakarta. Bertindak sebagai Creative Director JFT 2024 Phillip Iswardono, Project Director JFT 2024 Afif Syakur dan Direktur Asmat Pro yang juga Desainer Relation JFT 2024 Nyudi Dwijo Susilo MPd. (*)