KRjogja.com - BRAND fashion lokal asal Yogyakarta, Wearlori, resmi meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk "Connection" dalam ajang bergengsi Jogja Fashion Week 2025. Koleksi ini menjadi refleksi hubungan antara individu, budaya, dan ruang dalam busana kontemporer berbasis wastra nusantara, khususnya lurik.
Mengusung filosofi “koneksi yang indah”, Wearlori menghadirkan Connection sebagai narasi visual tentang keterikatan emosional dan sosial yang dibangun manusia, baik dengan sesama, dengan tradisi, maupun dengan dirinya sendiri. Konsisten dengan motif garis, Kain tenun yang digunakan dirancang khusus mewakili arah, dinamika, dan jalinan cerita, menyatu dalam potongan busana yang asimetris & berkarakter kuat.
“Bukan hanya tentang relasi antar anusia, tapi juga tentang bagaimana kita terhubung dengan akar budaya dan relevansinya dalam kehidupan modern,” ujar Dina Rosaria, Creative Director Wearlori, Kamis (7/8/2025).
Baca Juga: Penggunaan Energi Terbarukan
Beberapa highlight dari koleksi ini antara lain:
Andien Asymmetrical Top: interpretasi kebebasan dan keberanian berekspresi dalam siluet yang tidak konvensional.
Zio Pants: layering simbolik sebagai lambang hubungan berlapis antara tradisi dan inovasi.
Rahayu Top: simbolisasi dari koneksi yang tenang dan saling menerima.
Partisipasi Wearlori di Jogja Fashion Week 2025 tidak hanya menjadi momen peluncuran koleksi, namun juga bentuk kontribusi nyata dalam melestarikan dan memodernisasi wastra lokal agar relevan dengan pasar global.
Baca Juga: Presiden Prabowo: Perayaan HUT RI ke-80 Dilaksanakan Sederhana
Wearlori berdiri sejak 2017, Berawal dari semangat untuk mengangkat keindahan budaya Indonesia melalui wastra tradisional yang dikemas dalam sentuhan modern.
Di tengah arus mode global yang serba cepat dan homogen, kami melihat urgensi untuk menghadirkan identitas lokal yang kuat, bukan hanya sebagai estetika, tetapi sebagai wujud cinta dan penghargaan terhadap warisan leluhur.
Wearlori tidak sekadar merepresentasikan busana, tetapi juga menceritakan kisah. Kisah tentang tangan-tangan pengrajin yang terampil, tentang nilai-nilai luhur yang ditenun dalam setiap helai kain, serta tentang perempuan masa kini yang dinamis namun tetap membumi.