Ketoprak Roro Kanthil, Bakul Pasar Tradisional pun Beraksi Seni

Photo Author
- Senin, 27 Juni 2022 | 08:17 WIB
Penampilan para pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta dalam pentas seni Ketoprak, Roro Kanthil. (Foto: Primaswolo S_
Penampilan para pedagang pasar tradisional di Kota Yogyakarta dalam pentas seni Ketoprak, Roro Kanthil. (Foto: Primaswolo S_

YOGYA, KRJOGJA.com - Para bakul (pedagang) pasar tradisional tidak bisa dipandang sebelah mata jika unjuk kemampuan pertunjukkan seni. Melalui salah satu karyanya, Ketoprak ‘Roro Kanthil’  yang dipentaskan di panggung pertunjukkan Taman Kuliner Pasty, Sabtu (25/6/2022), tidak hanya berekspresi dalam seni peran, tetapi juga seni tari dan seni suara yang dikemas dengan gaya tradisional.

Cerita ketoprak ini mengisahkan mengenai  asmara antara lurah pasar dengan salah satu pedagang yang cantik. Agar dapat simpati dari pedagang tersebut, maka lurah membuat rekayasa kebakaran pasar, di mana si lurah akan tampil sebagai pahlawan, yang kemudian membuat pedagang yang cantik jatuh hati. Namun demikian, perilaku lurah tersebut akhirnya terbongkar.

Pertunjukkan ketoprak ini di sutradarai Lik Sienco,  penulis naskah Nano Asmorondono, produser Bowo Giwangan. Sedangkan pemain berasal dari perwakilan pasar tradisional. Diantaranya, Kaman (Giwangan), Juwantina (Serangan), Kokom (Pingit), Untung (Prawirotaman), Ny Murin (Beringharjo Timur), Jafar (Beringharjo Timur), Kus Anjani (Patangpuluhan), Siti Rohani (Patangpuluhan), Yuli (Pasty), Kamdi (Pasty Zona Satwa), Ika Pujo (Beringharjo), Zanuri (Terban), Istariyah (Ngasem), Ny Nuk (Patangpuluhan), Alfiah (Patangpuluhan) dan dari Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Sumarno.

Pertunjukan tersebut merupakan kegiatan yang disupport Balai Pelestarian Nilai Budaya DIY dan didukung Dinas Perdagangan Kota Yogyakrata.  Bagi mereka, tampil di ruang publik, sudah banyak dilakukan para pedagang. Mereka sendiri tergabung dalam Kesenian Pasar Kota Yogyakarta (KPK).

Sesepuh KPK yang juga penulis nasakah ketoprak, Nano Asmorondono mengemukakan, dirinya menemukan banyak bakat seni tradisonal, khususnya ketoprak di pedagang tradisional. Mereka ada kemauan besar untuk ikut melestarikan seni budaya tradisonal.

“Saya mengapresiasi atas keinginan mereka, dalam ikut melestarikan seni budaya,” ujarnya.

Ketua KPK, Juwantina mengemukakan kegiatan seni para pedagang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari berjualan di pasar. Ia sendiri rutin memproduksi dan menjual tahu di Pasar Serangan. “Ini wujud kepedulian para pedang menjaga seni budaya,” ujarnya. (Jon)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: jono

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB
X