GABUNGAN seniman kethoprak DIY dan Jateng bersama-sama menggarap kethoprak sinema 'Kidung Wengi ing Sendhang Wali' yang juga didukung pemain senior dan masyarakat Joholanang Sindumartani Ngemplak Sleman. Sutradara Budi Sutowoyoso berdasar naskah tulisan Sugiman Dwi Nurseto serta produser Min Suratno.
"Rencana selain untuk konten Youtube juga akan ditayangkan di salah satu televisi swasta Yogyakarta. Produksi mulai dari penulisan naskah, persiapan materi sekitar 50 pemain sampai pengambilan gambar hanya 10 hari," kata Sugiman, Rabu (20/4/2022) seraya menambahkan, ceritanya fiksi namun berlatar belakang sejarah. Dalam Babad Dipanegara juga disebutkan daerah tersebut menjadi tempat perjuangannya. Ide cerita dari Min Suratno.
Hingga saat ini, proses produksi sampai tahap editing dan pengisian musik iringan. Menampilkan duo sinden Mimin dan Apri. Pemain senior yang ikut mendukung Bagong Sutrisno, Miyanto, Eka Suranti, Dalijo Angkring, Angger Sukisno, Budi Sutowiyoso dan Riyatminingsih.
Sajiannya kethoprak outdor, yang menurut Sugiman untuk meletarikan kesenian kethoprak. Cerita tentang perjuangan Pangeran Dipanegara, tetapi juga menampilkan Sendhang Wali walau sekilas. Sendang tersebut menurut cerita ada kaitannya dengan Sunan Kalijaga. Pemrakarsa pembuatan kethoprak sinema, tokoh masyarakat Min Suratno sebagai orang yang peduli kepada kesenian yang juga Ketua Forum Budaya Desa Sindumartani Ngemplak.
Diharapkan, sajian kethoprak sinema ini bisa menjadi tontonan yang menghibur, sekaligus bermuatan tuntunan karena cerita tentang perjuangan. Apalagi beberapa pemain senior ikut mendukungnya.(War)
