BERSAMA teman-temannya di Tim Pengembangan Kethoprak (TPK) DIY, Damar Tri Susilo (31) menggeluti dunia kethoprak. Meskipun Damar mengaku lebih fokus pada penulisan naskah, tetapi sempat menjadi asisten sutradara kethoprak, juga sebagai pemain. Menggarap empat naskah, salah satunya berjudul 'Oncating Wahyu Keprabon' yang membawanya menang Sayembara Penulisan Naskah Kethoprak Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY tahun 2021.
"Saya menjadi asisten sutradara pada uji naskah pemenang sayembara," kata Damar, Kamis (17/3/2022).
Pementasan uji naskah tersebut berjudul 'Kanjeng Ratu Kidul' yang menjadi sutradara Tedjo Suyanto. Waktu itu, Damar bersama Indarto sebagai asisten sutradara. Damar juga menjadi asisten sutradara untuk pementasan dengan cerita 'Alum' pada Kethoprak Rebon.
Selain 'Oncating Wahyu Keprabon, Damar juga sudah menulis naskah 'Kangslupan', 'Sumpah Kalinyamat', 'Prajnaparamita'.
'Oncating Wahyu Keprabon' sendiri menceritakan putra mahkota Kasultanan Ngayogyakarta, tetapi tidak berhasil menduduki tahta. Tokoh tersebut anak Sultan Hamengku Buwono I bernama BRM Ento dinobatkan sebagai putra mahkota sebelum Perjanjian Giyanti dengan gelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegara.
Akan tetapi sang Putra Mahkota ini sombong, banyak yang tidak menyukainya. Sultan HB I sudah memperingatkan namun tidak diindahkannya. Akhirnya Putra Mahkota ini meninggal sebelum sempat naik tahta. Meninggal karena diracun saat makan malam bersama Sultan. Tetapi ada yang menceritakan meninggal karena sakit sepulang dari Borobudur.
Damar bersama anak dan istri tinggal di Kranggan I RT 01 RW 27 Jogotirto Berbah Sleman. Bertekad untuk menggeluti dunia kethoprak, melestarikan dan mengembangkannya bersama dengan teman-temannya di TPKI DIY.
Berusaha agar kethoprak bisa mengikuti perkembangan zaman di era digital ini. Menampilkan kethoprak milenial yang kekinian tanpa meninggalkan etika dan estetika dalam berkethoprak. (War)