Tur Komunitas Gayam 16 di Prancis, Alunan Gamelan Semakin Mendunia

Photo Author
- Kamis, 10 Maret 2022 | 18:10 WIB
Tur Komunitas Gayam16 di Prancis mendapat sambutan meriah pecinta gamelan di sana.
Tur Komunitas Gayam16 di Prancis mendapat sambutan meriah pecinta gamelan di sana.

KOMUNITAS Gayam 16 kembali melakukan kolaborasi dengan beberapa seniman Prancis dan melakukan berbagai kegiatan selama kurang lebih 1 bulan di Prancis. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah konser kolaborasi, konser solo dan workshop gamelan.

Project kolaborasi ini terdiri dari 2 project, yaitu Gaga Gundul kolaborasi bersama kelompok Peemaï – Collectif Koa dan Dans L’ombre Du Ramayana kolaborasi bersama Alex Grillo. Selain itu Gayam 16 juga akan melakukan konser solo dengan memainkan lagu-lagu Jawa yang diaransemen ulang oleh tim, baik itu tradisional maupun modern kontemporer.

Berangkat tanggal 26 Februari 2022 lalu, tur ini akan berakhir pada tanggal 27 Maret 2022. Tim yang berangkat adalah Sudaryanto (musisi), Azis Rifkyanto (musisi), Bevy Hanteriska (musisi), Avyana Destyasti Lintang (musisi) serta Bagus Ariyanto Seputro Nasution (manajer).

Gaga Gundul (Kolaborasi dengan Peemaï – Collectif Koa)

Project Gaga Gundul adalah kolaborasi artistik antara Komunitas Gayam 16 dan grup Prancis Peemaï – Collectif Koa. Sebuah perpaduan nada-nada dari gamelan dan instrumen Barat yang menciptakan warna suara baru, repertoar yang diambil baik dari tradisi Jawa, aransemen dan improvisasi Peemaï dengan unsur campuran rock, jazz, serta pengaruh kontemporer dan elektronik, dan komposisi karya khusus untuk instrumentarium ini. Terdapat 9 komposisi lagu yang dimainkan, yang merupakan ciptaan dari setiap musisi yang terlibat.

Dans L'Ombre Du Ramayana (Kolaborasi dengan Alex Grillo)

Ditemani oleh komposer Alex Grillo, boneka tradisional Prancis, Guignol, melakukan perjalanan yang luar biasa ke Indonesia 5 tahun yang lalu. Di Jawa, ia bertemu dengan Punakawan; 3 bersaudara Gareng, Petruk dan Bagong bersama ayah mereka, Semar. Pada saat kepulangannya ke Prancis, Guignol berjanji: "Segera, Anda akan datang mengunjungi saya di Prancis dan saya akan memberitahu Anda...". Dan di Grenoble-lah petualangan luar biasa ini dibangun! Setelah bekerja selama beberapa bulan dengan penonton di distrik Alma-Très-Cloîtres, bulan Maret ini Guignol dan Punakawan bergabung dengan rombongan seniman Jawa dari Yogyakarta, para pemusik dan manipulator wayang dari Gayam 16, untuk berpartisipasi dalam sebuah Festival.

Dengan karya musik, tekstual dan pertunjukan dari proyektor yang didasarkan pada teater bayangan, pemain perkusi dan komposer Alex Grillo bekerja bersama penulis dan penyair dith Azam dan dalang Cyril Bourgois. Selama lima bulan, kedua seniman itu bisa bekerja sama dengan kelompok anak-anak dan orang dewasa yang berbeda. Boneka yang dibuat oleh anak-anak kemudian di bawah arahan Cyril Bourgois, akan hidup di tangan mereka selama pertunjukan.

Gayam 16 lahir dari ide seniman gamelan, almarhum Sapto Raharjo yang ingin berkolaborasi dengan pecinta gamelan dan pemain gamelan di seluruh dunia. Kelompok ini bertujuan untuk menjaga tradisi permainan gamelan tetap hidup di Jawa, untuk mendukung seniman yang ingin mengembangkan praktek gamelan.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lima Fakta Menarik Film Timur untuk Isi Liburan

Rabu, 17 Desember 2025 | 21:45 WIB

Ratusan Anak Meriahkan Gelar Karya Koreografi Tari Anak

Minggu, 14 Desember 2025 | 13:00 WIB

'Penelanjangan Drupadi' Jadi Pembelajaran Lewat Tari

Minggu, 14 Desember 2025 | 08:40 WIB
X