JAKARTA, KRJOGJA.com - Artis Hesti Purwadinata bikin netizen heboh sekaligus tersenyum. Pasalnya dia secara blak-blakan mengungkap hubungan intimnya dengan sang suami, yang bikin heboh ia ternyata pernah membolongi kondom milik suaminya.
Diakui Hesti, itu merupakan jebakan agar ia dan suami bisa memiliki keturunan meski tak kunjung berhasil. Saat tampil di acara TS Talks yang dipandu oleh Luna Maya dan Marianne, Hesti mengaku sempat berambisi memiliki anak. Namun, sang suami tak menginginkan hal yang sama dengannya.
"Iya, emang waktu itu sempet pengen punya anak lagi. Sekarang anak dua, dapat bonus satu dari suami ada anak sambung juga. Awalnya gue pengen punya anak lagi 2018, gue ngebet banget tapi Edo gak mau," kenangnya.
Keduanya pun kerap memakai alat kontrasepsi kondom agar tak ada peluang kehamilan. Namun, Hesti diam-diam membuat kondomnya bocor dengan peniti agar bisa hamil meski tak berhasil. "Pernah aku jebak, kondomnya aku bolong-bolongin, tapi gak berhasil juga," kata Hesti. "(Bolongin) Pakai peniti, tapi nggak berhasil juga," jawab Hesti disambut tawa Luna dan Marianne.
Lantas, apa sih risiko membuat kondom bolong dan bocor? Apakah lantas bisa berpeluang hamil atau ada risiko lainnya? Hal itu ditanggapi oleh dokter spesialis kandungan, dr. Ivan Sini SpOG, seperti dikutip dari viva.com belum lama ini. "Kondom adalah kontrasepsi efektif. Tapi mempunyai angka kegagalan 6 persen terutama kalau bocor atau lepas," ujar President Director of Morula IVF Indonesia itu.
Dokter Ivan pun tak menepis bahwa kondom yang bocor itu bisa membuka peluang kehamilan bagi pasangan manapun. Tak hanya itu, kondom yang bocor juga bisa berisiko menularkan penyakit infeksi seksual dari pasangan yang memang mengidapnya. "Ya potensi hamil. Pada dasarnya fungsi proteksi dari kondom akan berkurang saat kondom tersebut tidak fungsional karena alasan apapun," tuturnya.
Kendati begitu, kondom hanya salah satu bentuk kontrasepsi di mana alat kontrasepsi lain sangat bervariasi dan bisa dicoba pasangan. Sejumlah alat kontrasepsi lainnya pun terbilang cukup efektif mencegah kehamilan bagi pasangan yang ingin menunda sementara. "Bisa spiral, pil KB, KB suntik atau implan. Tapi akan sangat tergantung pasangan masing-masing," pungkasnya. (*)