YOGYA, KRJOGJA.com - Karya musik seniman Indonesia berjudul “Lathi†milik band EDM Weird Genius, benar-benar mendunia. Klip video yang diunggah melalui Youtube per 26 Maret 2020 lalu bahkan sudah ditonton lebih dari 46 juta kali per, Selasa (9/6/2020) hari ini.
Eka Gustiwana, Gerald Liu dan Reza Arap Oktovian mampu membuat lagu yang terkesan begitu internasional. Lirik berbahasa Inggris dipadukan dengan perpaduan pepatah Jawa kuno dan aransemen musik EDM mampu menggugah telinga banyak orang untuk menikmatinya, ditambah vokal berkarakter dari Sara Fajira.
Petikan lirik Bahasa Jawa yang disematkan sendiri berbunyi “Koe ra iso mlayu, saka kesalahan. Ajining diri ana ing lathi.†Menarik bawasanya hal tersebut adalah sebuah pepatah Jawa Kuno yang ternyata sudah diucapkan pada tahun 1582 di masa Joko Tingkir.
Dr Purwadi, Ketua Lembaga Kajian Nusantara menceritakan peribahasa Ajining diri ana ing lathi yang bermakna satunya perkataan dengan perbuatan. “Seseorang harus konsisten antara perkataan dan perbuatan,†ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com.
Purwadi mengungkap pepatah tersebut tertuang dalam Babad Tanah Jawi yang mana pada tahun 1582, Joko Tingkir bergelar Sultan Hadiwijaya Raja Kerajaan Pajang murid Sunan Bonang datang menunjungi Sunan Giri di Parepen Gresik. Keduanya lantas membahas penyerahan Alas Mentaok pada Ki Ageng Pemanahan.
“Beliau mendapat wejangan dari Sunan Giri harus berbudi bawa laksana. Yaitu satunya kata dan perbuatan. Inilah yang dimaksud dengan Ajinie dhiri saka lathi. Saat itu Joko Tingkir harus menepati perkataan bahwa Alas Mentaok perlu segera diserahkan pada Ki Ageng Pemanahan sebagai pemenuhan janji. Itulah penerapan paribasan Ajine dhiri saka lathi,†lanjut Purwadi.
Pemenuhan atas pepatah tersebutlah yang akhirnya menjadi awal mula terbukanya Bumi Mataram atau Kasultanan Mataram Islam. Awal mulanya, Kasultanan Mataram merupakan Kadipaten di bawah Kesultanan Pajang dengan Kotagedhe sebagai pusat pemerintahan.
“Jadi akhirnya, Alas Mentaok dibuka yang akhirnya menjadi Bumi Mataram. Itu semua tertuang dalam Babad Tanah Jawi,†sambungnya lagi.
Lagu Lathi sendiri menjadi perbincangan begitu banyak warganet dari berbagai belahan dunia. Teranyar, seorang dari Malaysia menilai lagu tersebut bernuansa pemujaan setan yang kemudian membuat semakin banyak orang penasaran untuk meneliti lebih jauh maknannya. (Fxh)