PADA November 2011, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) secara resmi menetapkan 30 April sebagai Hari Jazz Sedunia. Penetapan itu untuk menyoroti jazz dan peran diplomatiknya menyatukan orang-orang di seluruh penjuru dunia.
Hari Jazz Sedunia diketuai dan dipimpin Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay dan pianis jazz Herbie Hancock. Herbie juga merupakan Duta Besar UNESCO untuk Dialog Antarbudaya dan Ketua the Herbie Hancock Institute of Jazz.
Institut ini merupakan organisasi nirlaba utama yang bertugas merencanakan, mempromosikan, dan memproduksi perayaan Hari Musik Jaz Sedunia tiap tahun.
Dikutip dari laman Jazz Day, Kamis (30/4/2020), Hari Jazz Sedunia dianggap telah menyatukan komunitas, sekolah, artis, sejarawan, akademisi, dan penggemar jazz di seluruh dunia untuk merayakan dan belajar tentang jazz dan akarnya, masa depan, dan dampaknya. Selain itu juga untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya dialog antarbudaya dan saling pengertian, serta memperkuat kerja sama dan komunikasi internasional.
Setiap tahun pada 30 April, bentuk seni internasional ini diakui untuk mempromosikan perdamaian, dialog antarbudaya, keanekaragaman, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia; memberantas diskriminasi; mempromosikan kebebasan berekspresi; mendorong kesetaraan gender; dan memperkuat peran pemuda dalam memberlakukan perubahan sosial. (*)