Dalam konferensi pers yang berlangsung di Prambanan Jazz Café, Rabu (23/2/2022). Founder Prambanan Jazz Anas Alimi mengatakan, ada yang berbeda dari tahun sebelumnya, “Tahun ini kita akan melaunching prambanan jazz NFT, kita mencoba melakukan inovasi sdan adaptasi sesuai dengan keadaan kita saat ini†tuturnya.
“Tahun ini kita juga menggandeng ilustrator muda, Djayanti Aprilia dari surabaya. Kita bukan musimnya kompetisi namun kolaborasi,†jelas Anas.
Sedangkan Bakkar Wibowo menambahkan Prambanan Jazz sudah memasuki tahun ke delapan, yang artinya sudah sewindu kita hadir, “Setelah setahun kemarin online, tahun ini kita mencoba hybrid dengan pembatasan penonton 2500 orang,†papar Bakkar.
Di tahun ini pula, untuk kali pertama Prambanan Jazz memanfaatkan teknologi ekonomi digital terbarukan yang dikenal dengan sebutan non fungible token (NFT). Bernama “Prambanan Jazz NFTâ€, inilah bentuk upaya Prambanan Jazz Festival berselancar dengan teknologi terbaru dalam hal kepemilikan aset digital.
Konsep ini bersandar pada teknologi blockchain yang menjadi pembuka era baru untuk para seniman dan musisi terkait dengan hak atas kekayaan intelektual.
“Prambanan Jazz NFT ini merupakan bentuk baru program loyalitas berbasis teknologi blockchain dan menjadi yang pertama di ranah festival musik Indonesia,†ungkap Robin Syihab, Direktur PT. TNT & Founder Rantai Nusantara Foundation.