“Intinya kita ingin membuat seni visual yang merupakan presentasi dari sebuah musik. Dan ini challenge bagi kita. Namun sempat terhambat karena pandemi akhirnya baru sekarang terealisasi,†ungkap Bagus saat jumpa media di Makanya Restaurant, Jl Watugede, Kamis (30/9/2021).
“Prosesnya pun unik, di sini kita menulis naskah terlebih dahulu baru kemudian mereka (Langit Sore) yang menuangkannya ke dalam sebuah lagu,â€lanjut Bagus.
Web series yang berdurasi sekitar 15 menit setiap episode nya melibatkan Ibnu Gundul dalam setiap prosesnya mulai dari pemilihan cast nya, ide cerita dan naskah. Proses produksinya selama empat hari yang berlokasi di Wirobarajan, Praworitaman dan pantai Parangtritis.
“Kita ingin menyampaikan pesan dengan mendengarkan karya kita (Langit Sore) bagi yang sedang putus asa bisa terus move on,â€tutur Kakung.
Web series ini bercerita mengenai permasalahan drama percintaan yang sering terjadi di masyarakat mulai dari perbedaan keyakinan, terganjal restu orang tua dan di “tikungâ€teman sendiri. Hari-hari indah Agung seketika berubah menjadi duka. Ia masih belum bisa menerima kenyataan yang ada di depan mata. Grace, sosok wanita yang sangat dirinya cintai, harus rela ia lepaskan karena perbedaan yang ada di antara keduanya. Belum lagi Satrio, Ayahanda dari Agung tetap teguh dengan pendiriannya, yang memandang hubungan antara Agung dan Grace tak seharusnya ada.
Tak berhenti sampai di situ, saat Agung perlahan membuka hatinya untuk yang lain, Satrio lagi-lagi tidak berhenti untuk terlibat di dalam kehidupan pribadi anak semata wayangnya itu. Intan, sosok wanita yang kini mulai mengisi relung hati Agung mentah-mentah tak diberi ruang lebih oleh Satrio.
Bagi yang penasaran dengan cerita Agung bisa langsung menyaksikan di kanal YouTube Langit Sore Official. (Kn)