JAKARTA, KRJOGJA.com - Sebanyak 17 seniman dari DIY, Jakarta dan beberapa daerah lain akan melaksanakan Pameran Seni Rupa Bersama Lukisan Sosial Kemanusiaan Basoeki Abdullah. Pameran ini akan dilaksanakan secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan ketat mengingat kondisi Kota Jakarta yang masih masuk dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3.
Kepala Museum Basuki Abdullah, Melvah Salmah mengatakan tujuan dari kegiatan tersebut untuk menyebarkan informasi terkait ketokohan Pelukis Basoeki Abdullah dalam dunia seni lukis sekaligus menyambut peringatan bulan diresmikannya Museum Basoeki Abdullah.
"Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk menginformasikan secara terus menerus sosok pelukis Basoeki Abdullah serta memetakan perkembangan ketokohannya dalam seni rupa di Indonesia pada masa kini," kata Melvah dalam taklimat media pameran seni rupa BERSAMA, Selasa (14/9/2021).
Menurut Melvah, tema dan lukisan adalah tentang sosial-kemanusiaan Basoeki Abdullah yang relevan di masa pandemi Covid-19 ini.
"Karena dirasa relevan dengan tujuan saat ini kita saling menopang dan secara bersama-sama menghadapi kesulitan yang diakibatkan perubahan kehidupan akibat pandemi Covid-19," ujar Melvah.
Pameran ini diinisiasi dan diselenggarakan oleh Museum Basoeki Abdullah, dalam rangka menyebarkan informasi terkait ketokohan Pelukis Basoeki Abdullah dalam dunia seni lukis sekaligus menyambut peringatan bulan diresmikannya Museum Basoeki Abdullah. Tujuan diselenggarakannya adalah untuk menginformasikan secara terus menerus sosok pelukis Basoeki Abdullah serta memetakan perkembangan ketokohannya dalam seni rupa di Indonesia pada masa kini.
Adapun tim kurator yang akan bergabung dalam pameran tersebut adalah Prof Agus Aris Munandar dan di co-curator oleh Dian Ardianto.
Maeva menjelaskan tema Bersama: Tema dan Lukisan Sosial-Kemanusiaan Basoeki Abdullah dirasa relevan dengan tujuan saat ini dimana kita saling menopang dan secara bersama-sama menghadapi kesulitan yang diakibatkan perubahan kehidupan akibat pandemi Covid-19. Konsep penyajian dan medium karya dilakukan undangan kepada seniman yang secara aktif masih mengerjakan tema tersebut.
“Hasil dari undangan terdapat 17 seniman peserta yang menyatakan bersedia turut serta yang berasal dari berbagai daerah Indonesia,†jelasnya.
Sementara itu secara virtual, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan banyak sekali karya-karya almarhum Basoeki Abdullah yang mengangkat tema kemanusiaan, tema sosial kemasyarakat. “Tentunya karya-karya ini mempunyai pengaruh besar dalam sejarah seni rupa kita,†jelas Hilmar.
Menurut Hilmar, pameran ini sekaligus membuktikan bahwa sektor kebudayaan khususnya seni rupa tetap menggeliat di tengah situasi yang serba sulit. Beberapa peserta pameran itu sendiri telah meninggal dunia akibat menderita Covid-19.
“Kita patut memberikan penghargaan kepada pelaku seni yang tetap setia dan berada di jalur seni hingga akhir hayatnya,†lanjut Hilmar.