YOGYA, KRJOGJA.com - Peringatan Milad ke-235 Pangeran Diponegoro sekaligus Hari Pahlawan 10 November berlangsung khidmat di Ndalem Yudhanegaran, Selasa (10/11/2020). Lakon wayang yang diambil dari Babad Diponegoro “Kusuma Bangsa†dimainkan oleh Dalang Ki Catur Kuncoro yang mengisahkan perjalanan hidup Diponegoro.
R Rahardi Saptata Abra, penyelenggara acara mengatakan lakon Kusuma Bangsa sengaja dimainkan dalam peringatan kali ini. Lakon tersebut menurut Rahardi menceritakan perjalanan akhir perlawanan Pangeran Diponegoro melawan VOC.
“Lakon Kusuma Bangsa ini menceritakan masa-masa akhir perlawanan Pangeran Diponegoro. Cerita dimulai saat HB II jumeneng yang mana beliau tiga kali dikukuhkan sebagai Raja Kraton Yogyakarta oleh Belanda dan Inggris. Lakon ini menceritakan juga tentang penangkapan di Magelang dengan detail, ada pengkhianatan Belanda saat meminta pertemuan perdamaian. Jendral De Kock sangat licik dan akhirnya Pangeran Diponegoro dibawa ke Ungaran, Batavia dan Manado lalu ke Makassar sampai akhir hayat. Ini menarik sekali ceritanya dengan durasi tiga jam pementasan,†ungkapnya di sela acara.
Wayang Diponegoro sendiri dibuat sejak tahun 2017 lalu, dan sudah 14 kali dipentaskan hingga kini. Seluruh lakon diambil dari Babad Diponegoro yang ditulis sendiri oleh Pangeran Diponegoro saat menjalani pengasingan.
Rahardi mengatakan gelaran peringatan Milad 235 tahun Diponegoro dan Hari Pahlawan diinisiasi atas kerjasama Paguyuban Trah Pangeran Diponegoro, Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia (IKPNI) DIY dan Ndalem Yudhaningratan. GBPH Prabukusumo, Ketua IKPNI DIY mengharapkan agenda wayangan Pangeran Diponegoro bisa membawa inspirasi bagi generasi muda di Indonesia.
“Jiwa kepahlawanan yang disajikan dalam bentuk wayang kontemporer diharapkan bisa lebih masuk pada generasi muda Indonesia. Kami juga siarkan secara langsung melalui daring, sehingga bisa tersebar lebih luas,†tandas Prabu.
Secara khusus, adik Sultan HB X ini menyampaikan harapan agar peringatan Hari Pahlawan tahun ini bisa merasuk lebih dalam pada jiwa masyarakat Indonesia. Apalagi, kini seluruh insan sedang berusaha berjuang melawan pandemi Covid-19. (Fxh)