Pertanyaan juga muncul dari delegasi orang Jawa di negeri Jiran Malaysia. M Asyhadi bin Haji Alyas yang merupakan keturunan Ponorogo menceritakan kegelisahannya yang ingin mengamalkan budaya Jawa misalnya reog Ponorogo. Namun permasalahanya mereka justru mendapatkan kritik.
Menanggapi pertanyaan tersebut Sri Sultan kemudian memaparkan bahwa kebudayaan tidak bisa ditarik garis lurus dengan agama, karena sebelum abad ke 13 Islam datang orang Jawa beserta kebudayaannya telah lebih dulu ada. (Maylatul Aspiya)