KRjogja.com - 20 MEI diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), sebuah peringatan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momen tersebut tak bisa dipisahkan dari tokoh-tokoh berpengaruh di baliknya.
Tanggal peringatan Hari Kebangkitan Nasional merujuk pada tanggal berdirinya Boedi Oetomo pada 1908 yang saat itu menjadi cikal bakal pergerakan nasional Indonesia. Berikut enam tokoh penting di balik peristiwa Kebangkitan Nasional 20 Mei di Indonesia:
1. Ki Hadjar Dewantara
Soewardi Soerjaningrat atau lebih dikenal dengan Ki Hadjar Dewantara juga menjadi tokoh penting di balik Hari Kebangkitan Nasional. Setelah memulai kiprah di dunia jurnalistik, keinginannya untuk membela rakyat Indonesia mengantarkannya bertemu dengan Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.
Mereka kemudian membangun Indische Partij. Tak gentar dalam melawan Belanda, mereka sempat diasingkan ke Belanda.
Setelah kembali ke Tanah Air, Soewardi Soerjaningrat mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa. Lembaga tersebut berfokus pada pengembangan karakter dan budi pekerti.
Saat usianya menginjak 40 tahun, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan gelar kebangsawanannya.
2. HOS Tjokroaminoto
Sosok HOS Tjokroaminoto dikenal sebagai orator ulung pembakar semangat patriotisme. Melalui kepiawaiannya, ia telah menyebarkan semangat pergerakan pada jiwa para pemuda Indonesia.
HOS Tjokroaminoto kerap menyampaikan kritik pedas terhadap penjajah Belanda. Ia juga aktif dalam organisasi Sarekat Islam.
Baca Juga: Si Banter Bank BPD DIY Beroperasi di RS Bethesda: Solusi Pembayaran Tanpa Antre
3. Tjipto Mangoenkoesoemo
Selain sebagai sosok pendiri Indische Partij bersama Douwes Dekker dan Soewardi Soerjaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo juga merupakan seorang dokter yang kerap mengkritik keras Belanda melalui tulisan-tulisannya. Ia menulis kritiknya di harian De Locomotief dan Bataviaasch Nieuwsblad yang akhirnya membuat dirinya diberhentikan bertugas sebagai dokter pemerintah.
Setelahnya, ia bertemu dengan Douwes Dekker dan Soewardi Soerjaningrat untuk membentuk Indische Partij. Belanda yang geram dengan perjuangan mereka akhirnya mengasingkan ketiganya ke Belanda.