4. Douwes Dekker
Danudirja Setiabudi atau Douwes Dekker merupakan tokoh Hari Kebangkitan Nasional berdarah campuran Indonesia-Belanda. Ia yang tak tahan melihat ketimpangan antara pribumi dan orang Belanda di Indonesia pun memiliki keinginan untuk mendukung rakyat Indonesia melawan penjajahan.
Kiprahnya bersama Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat di Indische Partij menjadi bukti nyata komitmen tersebut. Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hadjar Dewantara) kemudian dikenal sebagai Tiga Serangkai.
Baca Juga: Gara-gara Sebungkus Rokok Tersangka Beringas Menebas Pakai Pedang
5. Wahidin Soedirohoesodo
Wahidin Soedirohoesodo adalah pendiri organisasi Boedi Oetomo. Sebelumnya, ia aktif menyuarakan gagasannya tentang nasionalisme, pendidikan, kesamaan derajat, dan budi pekerti melalui surat kabar bernama Retno Dhoemilah.
Surat kabar tersebut ia dirikan bersama teman-teman seperjuangannya dalam bahasa Jawa dan Melayu. Edisi Retno Dhoemilah pertama terbit pada 1895.
Dunia jurnalistik menjadi wadah baginya untuk menyebarkan semangat kebangsaan dan menumbuhkan kesadaran nasional di kalangan masyarakat. Setelahnya, ia mendirikan organisasi Boedi Oetomo yang semakin menyebarkan semangat kebangsaan tersebut.
6. Soetomo
Bersama Wahidin Soedirohoesodo, Soetomo juga menjadi tokoh penting berdirinya organisasi Boedi Oetomo. Ia terpilih sebagai ketua organisasi tersebut.
Selain aktif di dunia politik, Soetomo juga merupakan seorang dokter dan pendidik. Ia memiliki dedikasi yang tinggi untuk memajukan kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Bukan itu saja, Soetomo juga aktif di dunia jurnalistik serta pernah memimpin beberapa surat kabar.(*)