Krjogja.com - JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera mengambil tindakan untuk membantu respons kemanusiaan di Sudan. Situasi di Sudan masih terus mencekam akibat perang saudara antara dua kelompok militer.
Konflik terjadi antara angkatan bersenjata Sudan melawan Rapid Support Forces (RSF) yang dipimpin Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.
Saat ini, Menlu Retno Marsudi mengaku masih kesulitan untuk mengevakuasi para WNI di Sudan, sebab konflik masih membara. Menlu Retno lantas mendesak "Dewan Keamanan PBB segera melakukan pertemuan darurat, paling tidak untuk dilakukannya jeda kemanusiaan".
"Jeda kemanusiaan sangat penting. Artinya saat ini tanpa jeda kemanusiaan maka akan sulit kita melakukan evakuasi dan memberikan bantuan kemanusiaan," ujar Menlu RI Retno Marsudi dalam virtual press briefing, Kamis (20/4/2023).
[crosslink_1]
Saat ini, ada 1.209 WNI di Sudan, mayoritas adalah pelajar yang berada di ibu kota Khartoum. Menlu Retno berkata saat ini kondisi di Sudan adalah "Siaga 1".
Sehari setelah pertempuran pecah, Menlu Retno langsung mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI di Sudan. Para keluarga WNI di Sudan juga diminta agar tetap tenang.
"Jeda kemanusiaan akan menjadi kunci bagi pelaksanaan evakuasi dan keberlanjutan bantuan kemanusiaan. Indonesia mendesak DK PBB untuk segera bertindak. Sementara itu kami menghimbau agar para WNI di Sudan dan keluarga di Indonesia untuk tetap tenang, pemerintah akan berupaya sekuat tenaga, semaksimal mungkin untuk memberikan perlindungan kepada warga negara kita yang berada di Sudan," tegas Menlu Retno.