Konvoi Kemanusiaan untuk Gaza: Lazismu Kirim 6 Truk Bantuan Lewat Join Action for Palestine 4

Photo Author
- Minggu, 7 Desember 2025 | 13:15 WIB
Bantuan kemanusiaan untuk Gaza (ist)
Bantuan kemanusiaan untuk Gaza (ist)



Krjogja.com - MESIR - Gelombang solidaritas rakyat Indonesia untuk Palestina kembali menguat. Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) bersama Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ) mengirimkan bantuan kemanusiaan skala besar melalui program Join Action for Palestine 4, dengan jalur distribusi melalui Mesir menuju Jalur Gaza.

Keberangkatan tim kemanusiaan dilakukan dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Sebanyak tujuh amil Lazismu yang diperkuat personel dari Lazismu Wilayah Jawa Tengah dan Lazismu Wilayah Sumatera Utara diturunkan langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan tersalurkan secara tepat dan aman.

Baca Juga: Tak Harus Mahal, Ini Ide Bingkisan Natal yang Bermakna untuk Orang Tersayang

Wakil Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Barry Adhitya, menegaskan bahwa misi ini adalah bentuk tanggung jawab moral atas amanah donatur dari seluruh Indonesia. "Kami membawa amanah besar. Bantuan ini ditujukan untuk meringankan beban para penyintas di Gaza, terutama dalam kebutuhan paling dasar: pangan, kesehatan, dan sanitasi," ungkap Barry dikutip Minggu (7/12/2025).

Dari total 13 truk kontainer yang diberangkatkan dalam aksi kolaborasi POROZ, Lazismu berkontribusi signifikan dengan mengirim enam truk kargo kemanusiaan. Rinciannya meliputi 3 truk gandum untuk kebutuhan pangan darurat, 1 truk selimut untuk menghadapi musim dingin, 1 truk perlengkapan medis (medical supply) dan 1 truk toilet umum portabel (Portable Public Restroom).

Bantuan ini menjadi salah satu konvoi kemanusiaan terbesar yang dikirim Indonesia melalui jalur Mesir dalam periode akhir 2025.

Baca Juga: 2 Hari Ditemukan 3 Mayat, M Safii Mengering di Kamarnya

Lazismu menyiapkan bantuan medis yang disesuaikan dengan kebutuhan darurat di zona konflik. Paket medical supply difokuskan pada penanganan luka dan kebersihan dasar, berisi Antiseptik, Hand sanitizer, Kain kasa, Plester luka (silkplast), Sarung tangan medis dan Perlengkapan infus.

"Kami tidak bisa memasukkan alat berbahan logam seperti gunting dan penjepit bedah karena regulasi ketat. Semua disiapkan sesuai aturan agar bantuan benar-benar bisa masuk ke Gaza," sambung Barry. .

Salah satu bantuan unik dalam misi ini adalah Portable Public Restroom atau WC umum portabel. Berbeda dengan fasilitas sanitasi pada umumnya, seluruh unit ini dibuat dari bahan PVC (Polyvinyl Chloride).

Menurut Barry, keputusan ini diambil karena seluruh barang yang mengandung unsur logam tidak diperkenankan masuk ke wilayah Palestina. "Kami ingin memastikan warga Gaza tetap memiliki akses sanitasi yang layak. Karena besi dan logam dilarang, kami gunakan bahan PVC sebagai solusi," tegasnya.

Di Mesir, tim Lazismu melakukan peninjauan langsung ke gudang bantuan di Kota Ismailiah. Di lokasi ini tersimpan seperti paket makanan, perlengkapan medis, dan toilet umum portabel. Rombongan truk dijadwalkan melanjutkan perjalanan darat menuju Arish, sebelum masuk ke jalur perbatasan Rafah.

Fahd Abdul Malik, Kepala Kantor Lazismu Mesir, mengungkapkan bahwa perjalanan ini menghadapi tantangan berat. "Perjalanan menuju Rafah melalui banyak checkpoint dengan pemeriksaan yang sangat ketat. Proses ini memang akan memakan waktu," katanya.

Kolaborasi ini melibatkan mitra lokal di Mesir. Ketua Gazze Destek Denergi (GDD), Yaqub Al Ghandur, menyampaikan rasa terima kasih secara langsung kepada masyarakat Indonesia. "Terima kasih dari hati Gaza kepada rakyat Indonesia. Bantuan ini sangat berarti bagi anak-anak dan keluarga di Gaza," ungkapnya penuh haru.

Sebagai bagian dari misi kemanusiaan, Lazismu juga mengunjungi pabrik selimut di Kota Ashir min Ramadan, Mesir. Satu truk kontainer selimut disiapkan untuk membantu warga Gaza menghadapi suhu ekstrem musim dingin.

Direktur Penghimpunan dan Kerjasama Lazismu Pusat, Mochammad Sholeh Farabi, memastikan kualitas produk. Selimutnya tebal, nyaman, dan layak digunakan di kondisi dingin ekstrem," ujarnya.

Tak hanya dikirim mentah, gandum bantuan Lazismu juga diolah di pabrik besar di Kota Salheya Jadidah, Mesir. Gandum diproduksi menjadi roti siap konsumsi agar langsung bisa dibagikan kepada pengungsi.

Untuk distribusi, Lazismu menggandeng Egyptian Red Crescent agar bantuan bisa menembus jalur Rafah menuju Gaza. "Kami ingin memastikan donasi masyarakat Indonesia benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan," tegas Barry. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X