Krjogja.com - JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI membenarkan bahwa ada baku tembak terjadi di Sudan.
"Pada 15 April 2023, telah terjadi tembak menembak antara Angkatan Bersenjata Sudan dengan milisi Rapid Support Forces (RSF) di beberapa titik di kota Khartoum," kata Dirjen PWNI dan BHI Kemlu RI, Joedha Nugraha dalam pesan tertulisnya yang diterima Minggu (16/4/2023).
Menurut informasi Kemlu RI, peristiwa baku tembak ini diduga disebabkan adanya perbedaan pendapat antara militer dan RSF terkait proses reformasi sektor keamanan dan integrasi RSF ke dalam militer Sudan, sebagai bagian dari proses politik yang sedang berlangsung saat ini.
"Hingga saat ini, tidak ada WNI yang menjadi korban peristiwa dimaksud. Tercatat terdapat sekitar 1.209 WNI yang menetap di Sudan," ungkap Joedha.
[crosslink_1]
KBRI Khartoum-Sudan terus memantau situasi, dan telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari titik- titik rawan. Selain itu, KBRI juga terus mengintensifkan komunikasi dengan masyarakat Indonesia.
Adapun mencermati perkembangan situasi dan kondisi keamanan dalam negeri Sudan sejak Sabtu 15 April 2023 pagi, KBRI di Khartoum mengimbau dan meminta kepada seluruh WNI yang bermukim di Sudan untuk senantiasa memperhatikan dan melakukan hal-hal sebagai berikut:
Tetap tenang dan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.
Tidak keluar rumah/tempat tinggal dan jauhi jendela
Saling menjaga komunikasi antar sesama WNI dan melaporkan hal-hal yang terjadi di sekitarnya kepada KBRI.
Adapun call center KBRI Sudan adalah +249 90 797 8701, dan +249 90 007 9060. PF. Protcons +249 90 010 5466.(*)