Gara-gara Kalender Bebek Pria di Thailand Dibui, Kisahnya Viral!

Photo Author
- Minggu, 12 Maret 2023 | 07:42 WIB
Foto: Liputan6.com
Foto: Liputan6.com

Krjogja.com - Thailand - Seorang pria asal Thailand dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun oleh pengadilan setempat karena menjual kalender bergambar bebek bewarna kuning.


Mulanya pria berusia 26 tahun ini dinyatakan bersalah karena menjual kalender yang menampilkan gambar bebek yang menurut penuntutan telah mencemarkan nama baik raja di negara tersebut. Dia pun mendapat hukuman selama tiga tahun penjara, tapi diringankan menjadi dua tahun tanpa pembebasan bersyarat.


Melansir dari Alzazeera, Sabtu (11/3/2023), Pengadilan Pidana Bangkok memutuskan bahwa kalender tahun 2021 berisi gambar bebek kuning dalam pose yang menyerupai dan mengejek Raja Thailand Maha Vajiralongkorn, yang menurunkan reputasinya, kata kelompok Pengacara Hak Asasi Manusia Thailand (TLHR) dalam sebuah pernyataan pada Rabu.


Pengadilan menyatakan bahwa enam ilustrasi bebek dalam kalender dibuat untuk mengejek raja.


“Kasus ini mengirim pesan ke semua warga Thailand, dank e seluruh dunia, bahwa Thailand bergerak lebih jauh dari—bukan lebih dekat—menjadi demokrasi yang menghormati hak asasi manusia,” kata direktur di Asia di Human Rights Watch, Elaine Pearson.


Menuntut seseorang karena menjual kalender satin “menunjukkan bahwa otoritas Thailand sekarang mencoba untuk menghukum aktivitas apa pun yang mereka anggap menghina monarki,” kata Pearson.


“Gerakan pro-demokrasi Thailand telah menggunakan bebek tiup kuning untuk melambangkan perjuangan mereka untuk reformasi politik, yang juga mencakup reformasi monarki Thailand ‘sebagai langkah mendasar menuju transisi demokrasi,” sambungnya.


Menurut kantor berita Prancis, AFP, tersangka awalnya dijatuhi hukuman penjara tiga tahun setelah dia ditangkap karena menjual kalender di halaman Facebook pro-demokrasi.


“Tapi hukuman itu diringankan menjadi dua tahun tanpa pembebasan bersyarat setelah terdakwa memberikan kesaksian yang bermanfaat untuk pertimbangan,” kata kelompok TLHR mengutip AFP.


“Mainan mandi kuning menjadi simbol tak disengaja dari gerakan protes pro-demokrasitahun 2020 setelah para demonstran menggunakan bebek tiup besar untuk melindungi diri dari gas air mata polisi dan meriam air,” lapor AFP.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X