Penting, Dunia Islam Rancang Strategi Peradaban

Photo Author
- Selasa, 28 Februari 2023 | 19:57 WIB
Din ketika menyampaikan pidato.  (foto: istimewa)
Din ketika menyampaikan pidato. (foto: istimewa)

 

ORAN - Umat Islam belum tampil sebagai pemegang supremasi peradaban dunia, sebagaimana pernah terjadi di abad-abad pertengahan, abad IX hingga abad XI Masehi. Maka sangat penting dan mendesak bagi Dunia Islam untuk merancang kembali strategi peradaban.

 

"Untuk itu perilaku berkemajuan (al-suluk al-hadhari) di kalangan umat Islam harus menjadi orientasi kesadaran dan kehidupan," kata Prof Dr M Din Syamsuddin dalam siaran pers yang diterima, Selasa (28/2/2023).

 

Hal tersebut dikemukakan Din dalam Konferensi Internasional tentang 'Perilaku Berkemajuan Antara Ajaran, Pengamalan, dan Penerapan Bersama' di Oran, Aljazair. Konferensi diprakarsai Majelis Islam Tinggi Aljazair dan dihadiri sekitar 600 ulama dan cendekiawan Muslim dunia.

 

[crosslink_1]

 

Selain Din, dari Indonesia hadir Dubes RI untuk Aljazair Chalief Akbar yang merupakan  satu-satunya Dubes yang diundang ke konferensi tersebut. Dalam pidato pembukaan, Din mengatakan tema konferensi ini penting dan tepat waktu.

 

"Masalah yang kita alami dewasa ini adalah adanya kesenjangan antara cita-cita dan fakta dalam membangun peradaban," ujar Ketua Umum  PP Muhammadiyah ini 


Menurutnya, Islam adalah agama peradaban (din al-hadharah). Namun, umat Islam belum tampil sebagai pemegang supremasi peradaban dunia, sebagaimana pernah terjadi di abad-abad pertengahan.

 

"Maka sangat penting dan mendesak bagi Dunia Islam untuk merancang kembali strategi peradaban dan untuk itu perilaku berkemajuan (al-suluk al-hadhari). Dan  di kalangan umat Islam harus menjadi orientasi kesadaran dan kehidupan," tambah Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini. 

 

Ketua Poros Dunia Wasatiyyat Islam (World Fulcrum of Wasatiyyat Islam) ini juga menegaskan bahwa perilaku berkemajuan yang perlu ditampilkan umat Islam ialah mengambil bentuk jalan tengah (wasatiyyah).

 

Hal ini perlu dilakukan  agar dapat mengatasi kerusakan dunia akibat ekstremitas dan liberalisme baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun budaya.

 

"Perilaku berkemajuan perlu mementingkan kerja untuk produktivitas, kedisiplinan, penghargaan akan waktu, dan hidup efisien-efektif. Selain itu mutlak perlu menampilkan kebersamaan dan kerja sama," jelas Din. (Fsy)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X