Wanita Afghanistan Dilarang Ikut LSM, PBB Temui Taliban

Photo Author
- Selasa, 27 Desember 2022 | 23:11 WIB
perempuan Afghanistan menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan Korea Selatan, di Kabul, Selasa (10/5/2022). Taliban pada Sabtu pekan lalu memerintahkan semua perempuan Afghanistan menutupi seluruh tubuhnya atau me
perempuan Afghanistan menerima jatah makanan yang didistribusikan oleh kelompok bantuan kemanusiaan Korea Selatan, di Kabul, Selasa (10/5/2022). Taliban pada Sabtu pekan lalu memerintahkan semua perempuan Afghanistan menutupi seluruh tubuhnya atau me

Krjogja.com - KABUL - Penjabat kepala misi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Afghanistan melakukan pertemuan dengan pihak Taliban. Perwakilan PBB ini mengatakan kepada penjabat menteri ekonomi pemerintahan Taliban untuk membatalkan keputusan melarang perempuan bekerja di lembaga swadaya masyarakat (LSM) selama pertemuan.


"Jutaan warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan dan menghilangkan hambatan sangat penting," kata pihak UNAMA dalam pernyataan itu, seperti dikutip dari NST.com.my, Selasa (27/12/2022).


Ia menambahkan bahwa penjabat kepala UNAMA dan koordinator kemanusiaan Ramiz Alakbarov telah bertemu dengan menteri ekonomi Mohammad Hanif.


Kementerian Hanif pada Sabtu kemarin juga memerintahkan semua organisasi non-pemerintah (LSM) lokal dan asing untuk tidak membiarkan staf perempuan bekerja sampai pemberitahuan lebih lanjut. Perintah tersebut tidak berlaku langsung untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi banyak dari programnya dilaksanakan oleh LSM yang berkaitan pada perintah tersebut.


Beberapa kelompok bantuan asing mengumumkan bahwa mereka menangguhkan operasional di Afghanistan setelah Taliban memerintahkan semua LSM untuk menghentikan staf perempuan bekerja. Pengumuman mereka memicu peringatan dari pejabat internasional dan dari LSM bahwa bantuan kemanusiaan akan sangat menderita atas kebijakan Taliban.


"Kami tidak dapat secara efektif menjangkau anak-anak, perempuan dan laki-laki yang sangat membutuhkan di Afghanistan tanpa staf perempuan," kata Save the Children, Dewan Pengungsi Norwegia dan CARE dalam pernyataan bersama, dikutip dari NST.com.my.


"Sementara kami mendapatkan kejelasan tentang pengumuman ini, kami menangguhkan program tersebut, menuntut laki-laki dan perempuan dapat melanjutkan bantuan penyelamatan secara setara di Afghanistan."

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X