Pemerintah China Bujuk Warga Negara Punya Anak

Photo Author
- Kamis, 24 November 2022 | 14:40 WIB
  Wanita yang memakai masker wajah mengantre untuk mendapatkan tes usap tenggorokan COVID-19 rutin mereka di tempat pengujian virus corona di Beijing, Rabu (26/10/2022) (AP/Andy Wong)
Wanita yang memakai masker wajah mengantre untuk mendapatkan tes usap tenggorokan COVID-19 rutin mereka di tempat pengujian virus corona di Beijing, Rabu (26/10/2022) (AP/Andy Wong)

Krjogja.com - CHINA - Akses kredit perumahan dengan bunga rendah dan rumah bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Penitipan untuk anak usia 2 tahun, tidak hanya usia 3 tahun ke atas. Kerja remote. Jam kerja yang fleksibel.


Sederet hal tersebut bukanlah tawaran tunjangan bagi pelamar kerja melainkan tawaran pemerintah China bagi calon orang tua agar mau memiliki banyak anak. Data statistik menunjukkan tingkat kelahiran di negara itu terus turun meskipun pemerintah telah mendorong para pasangan untuk memiliki tiga anak sejak 2021 lalu, dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (24/10/2022).


Pergeseran itu membuat pemerintah mengubah strateginya dengan merangkul "dividen bakat." Pemerintah kini berfokus pada lebih sedikit orang muda untuk dididik terampil dalam bidang yang dibutuhkan. Pemerintah China meninggalkan startegi dahulu yang mengandalkan "dividen demografis," sebuah kondisi di mana jumlah pekerja muda terus muncul dan tampaknya tidak akan habis.


Peneliti di Institute for Population and Labor Economics, Chinese Academy of Social Sciences, Niu Jianlin, pekan lalu mengatakan kepada China Discipline Inspection and Supervision News yang berafiliasi dengan pemerintah bahwa, "Menurut laporan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China, pendidikan, sains dan teknologi serta bakat adalah dukungan dasar dan strategis untuk membangun negara sosialis modern secara menyeluruh.… Ini menunjukkan arah bagi kita untuk lebih meningkatkan kualitas penduduk dan mewujudkan transisi dari " dividen demografis " menjadi "dividen bakat".


Menurut informasi yang dirilis pada bulan ini dari "Buku Tahunan Statistik China 2022" yang diterbitkan Biro Statistik Nasional China, 13 dari 31 provinsi dan kota-kota di negara itu yang secara administratif setara dengan provinsi, mengalami pertumbuhan populasi alami negatif pada 2021. Pada 2020, tercatat 11 pusat pertumbuhan negatif di kota-kota dan provinsi di China.


Jumlah total kelahiran di China pada 2021 adalah 10,62 juta, rekor terendah dalam beberapa tahun ini, menurut biro statistik yang dirilis pada Januari. Peningkatan bersih populasi sebanyak 480.000 orang yang tercatat di negara berpenduduk 1,4 miliar adalah yang terendah sejak 1962

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X