Krjogja.com - Paris - Puluhan ribu pengunjuk rasa mengadakan demonstrasi di Paris, yang merupakan aksi pembangkangan dan kemarahan terkait inflasi yang terjadi tiga minggu setelah pemogokan kilang yang menyebabkan kekurangan bahan bakar di seluruh Prancis.
Dilansir Al Jazeera, Senin (17/10/2022), demonstrasi yang menentang kenaikan biaya hidup diserukan oleh oposisi politik sayap kiri dan dipimpin oleh ketua partai Prancis, Jean-Luc Melenchon.
Itu adalah bukti atas kemarahan terhadap kenaikan harga dan untuk meningkatkan tekanan pada pemerintah Presiden Emmanuel Macron.
Penyelenggara menyebutnya sebagai aksi untuk melawan biaya hidup yang tinggi dan kelambanan iklim (sebuah peningkatan upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memperkuat ketahanan dan kapasitas adaptif terhadap dampak yang disebabkan oleh iklim).
Selain menyerukan investasi besar-besaran melawan krisis iklim, mereka juga menuntut tindakan darurat terhadap harga tinggi, termasuk pembekuan biaya energi, barang-barang penting, dan pajak yang lebih besar dari keuntungan perusahaan.
Dalam aksi tersebut, beberapa pengunjuk rasa mengenakan rompi neon kuning, simbol protes anti-pemerintah yang sering disertai kekerasan pada tahun 2018 yang mengguncang pemerintahan Macron yang pro-bisnis.
Penentang Macron berharap untuk membangun momentum yang diciptakan oleh kebuntuan kilang yang dimulai pada akhir September. (*)