Keturunan Jawa di Sri Langka Main Angklung Bersama

Photo Author
- Selasa, 23 November 2021 | 12:15 WIB
Warga keturunan Jawa di Sri Langka mainkan angklung. KR-Istimewa
Warga keturunan Jawa di Sri Langka mainkan angklung. KR-Istimewa

KINNIYA, KRJogja.com - KBRI Kolombo mengajak masyarakat keturunan Jawa di kota Kinniya Sri Lanka untuk memainkan Angklung secara bersama mengiringi 2 buah lagu dari

Indonesia dan Sri Lanka. Kegiatan tersebut berlangsung pada acara pentas seni dan budaya yang diselenggarakan KBRI Kolombo bekerja sama dengan masyarakat keturunan Jawa di

Kinniya, Trincomalle Sri Lanka, Senin (21/11). Selain Angklung, pentas seni budaya juga menampilkan dua tarian Indonesia, yaitu Tari Rantak dan Tari Zapin. Serta penampilan seni

musik tradisional dan seni bela diri masyarakat.

Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Kolombo, Heru Prayitno, menyampaikan bahwa penyelenggaraan pentas seni budaya bertujuan mempererat tali silahturahmi dan persaudaraan dengan masyarakat keturunan Indonesia di kota Kinniya. Masyarakat Kinniya sebagaimana disebutkan dalam siaran pers yang dikirim KBRI dan diterima Redaksi KRJogja.com, Selasa (22/11) pagi menyambut baik kegiatan pentas seni budaya yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan dan dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat keturunan Jawa serta undangan lainnya dalam jumlah terbatas.

Salah seorang tokoh masyarakat Kinniya keturunan Jawa, Mr Abdul Latif Lafeer, mengemukakan, masyarakat keturunan Jawa di Kinniya juga membangun sebuah masjid yang bernama ‘Masjid Jawa Jummah’. Masjid sejak abad 16 dan disahkan keberadaannya di atas tanah hibah Pemerintah Inggris pada tahun 1904. “Pada 11 Juli 1959, Department of Muslim Religious and Cultural Affairs Pemerintah Sri Lanka menetapkan Mesjid Jawa Jummah sebagai masjid yang terdaftar secara resmi yang beralamat di Jalan Jawa Kinniya, Trincomalle,” jelasnya.

Dijelaskan Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Colombo Boyke Nurdin, masyakat Kinniya berharap agar KBRI dapat senantiasa melakukan kegiatan bersama dengan masyarakat

Kinniya. Baik dalam bentuk pentas seni budaya maupun kegiatan lainnya yang dapat mempererat kecintaan terhadap tanah leluhurnya di Indonesia. Kinniya jelas Boyke, merupakan kota yang terletak di pinggir pantai sebelah timur Trincomalle yang termasuk Provinsi bagian Timur Sri Lanka. Kota tersebut berjarak 240 km

dari Colombo.

“Pada masa lalu, masyarakat keturunan Jawa di Kinniya pada umumnya berniaga mutiara dan gading,” tandasnya. Pada umumnya anggota masyarakat mempunyai catatan silsilah asal keturunannya yang menyebut asal dari pulau Jawa Indonesia. (Fsy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X