Badai Eta Tewaskan Ratusan Korban di Guatemala, Kini Menuju Kuba

Photo Author
- Minggu, 8 November 2020 | 19:55 WIB
Foto: Okezone
Foto: Okezone

HAVANA, KRJOGJA.com – Ancaman Badai Eta di Benua Amerika terus berlanjut. Usai menghantam negara-negara di Amerika Tengah, kini Badai Eta mengancam masyarakat di Kuba.

Sebagaimana diwartakan Reuters, Minggu (8/11/2020), ratusan ribu warga Kuba mulai mempersiapkan diri karena Badai Eta mendekati pantai selatan Pulau Karibia. Badai Eta bergerak ke wilayah Kuba setelah menewaskan puluhan orang di Amerika Tengah.

Warga Kuba kini berada di tengah ancaman hujan lebat dan banjir yang bisa ditimbulkan dari badai tersebut. Badai diperkirakan akan menghantam Kuba tengah dalam semalam. Badan meteorologi Kuba memperingatkan angin 90-110 km per jam, gelombang badai, dan banjir besar di pesisir bisa timbul karena badai tersebut.

Banjir juga bisa menjadi masalah yang lebih luas mengingat Kuba sudah tergenang air saat hujan lebat baru-baru ini. Badai Eta berpotensi membuat genangan air menjadi lebih tinggi dan merendam bangunan dalam jangkauan yang lebih luas lagi.

Otoritas Kuba sendiri sudah bersiap untuk menghadapi bencana alam tersebut. Kini, masyarakat sudah diminta memindahkan ternak mereka ke lokasi yang aman dan para petani diminta memanen sebanyak mungkin hasil tanaman mereka sebelum badai melanda.

Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (AS) mengatakan angin badai tropis yang merusak, dengan kemungkinan badai, diperkirakan akan muncul mulai Minggu (8/11/2020) malam waktu setempat. Hujan deras juga bisa memicu banjir bandang di sana.

Salah satu badai paling dahsyat yang melanda Amerika Tengah dalam beberapa tahun, Badai Eta, telah menerjang Nikaragua. Badai yang masuk kategori 4 ini menerjang wilayah tersebut pada Selasa dengan kecepatan angin 150 mph. Kemudian, badai bergerak ke negara tetangga, seperti Honduras dan Belize.

Di Guatemala, Badai Eta bahkan telah mengakibatkan korban jiwa. Sebanyak 100 orang dikabarkan meninggal dunia karena tertimbun tanah longsor. Musibah itu terjadi setelah Badai Eta yang membawa curah hujan tinggi, mengguyur negara tersebut pada Jumat 6 November 2020.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X