Warga Selandia Baru Dukung Pemberlakuan Aturan Suntik Mati

Photo Author
- Minggu, 1 November 2020 | 03:54 WIB

SELANDIA BARU, KRJOGJA.com - Penduduk Selandia Baru memilih mendukung praktik suntik mati (euthanasia) dan belum menyetujui legalisasi ganja dalam hasil jajak pendapat. Sebanyak 65 persen penduduk Negeri Kiwi mendukung pengesahan Rancangan Undang-Undang untuk Mengakhiri Hidup yang mengatur tentang praktik euthanasia. Sedangkan yang menolak mencapai 35 persen.

Jika disetujui, maka RUU itu akan mulai berlaku pada November 2021. Isinya mencakup tentang praktik mengakhiri hidup dengan panduan ahli.

Mereka yang boleh melakukannya hanya orang dewasa yang dinilai sekarat dan harapan hidupnya diperkirakan hanya tinggal enam bulan. Negara lain yang mengizinkan euthanasia adalah Belanda, Belgia, Kanada, Kolombia dan Luksemburg.

Sedangkan untuk legalisasi ganja untuk keperluan rekreasi, sebanyak 53 persen penduduk menentang dan 46 persen mendukung. Meski begitu masih ada kemungkinan legalisasi ganja bisa diloloskan jika suara para pemilih khusus dihitung pada pekan depan.

Dua hal itu dinilai menjadi tolak ukur penting bagi perubahan pandangan di tengah masyarakat Selandia Baru. Namun, kedua hal itu tertutup oleh gencarnya penanganan pandemi virus corona dan pemilihan umum yang belum lama ini digelar.

Di usulan legalisasi ganja, penduduk Selandia Baru dibolehkan membeli ganja sebanyak 14 setiap hari, serta diizinkan menanam dua pohon ganja. Jika meraih suara mayoritas, maka parlemen harus menyusun RUU Legalisasi Ganja. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X