AMERIKA, KRJOGJA.com - FBI dikabarkan akan terjun bergabung dalam penyelidikan penyebab ledakan pelabuhan besar yang menghancurkan sebagian besar wilayah Beirut, 4 Agustus silam. Kabar tersebut diungkap Departemen Luar Negeri AS.
"FBI akan segera bergabung, atas undangan Libanon, untuk membantu menjawab penyebab ledakan ini," kata utusan AS untuk PBB, David Hale kepada wartawan.
Sebelumnya, Presiden Libanon, Michel Aoun menyebut total nilai kerugian akibat ledakan di Pelabuhan Beirut mencapai USD 15 miliar atau setara Rp221 triliun.
Nilai taksiran kerugian tersebut diungkapkan Aoun saat dalam perbincangan via telepon dengan Raja Spanyol Felipe. (*)
