Korut Klaim Nihil Kasus Corona, Tapi Kok Ada Kota Dilockdown?

Photo Author
- Sabtu, 8 Agustus 2020 | 11:25 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

KOREA Utara mengarantina ribuan orang dan mengirim makanan serta bantuan lain ke sebuah kota di wilayah selatan negara itu yang dinyatakan tertutup untuk sementara waktu. Sejumlah pejabat Korea Utara mengatakan, Kamis (6/8), langkah tersebut diambil sebagai tanggapan terhadap kemungkinan ditemukannya sebuah kasus virus corona di negara itu.

Pyongyang masih bersikeras mengatakan belum ada satupun kasus virus corona yang dikukuhkan di negara itu. Namun pengakuan untuk pertama kalinya mengenai kemungkinan ditemukannya kasus itu, dan langkah drastis yang diambil pemerintahnya membangkitkan kecurigaan bahwa wabah virus corona telah merebak di Korea Utara.

Berbagai komunikasi yang dijalin negara itu dengan WHO, dalam beberapa bulan terakhir, juga menunjukkan kemungkinan tersebut.

Dalam sebuah laporan ke WHO yang dibaca Associated Press, Korea Utara baru-baru ini mengarantina lebih dari 3.600 orang yang menjalin kontak – secara langsung atau tidak langsung, dengan orang yang diduga tertular virus corona itu di berbagai fasilitas pemerintah selama 40 hari, kata Dr. Edwin Salvador, utusan WHO untuk Korea Utara

Salvador mengatakan, Korea Utara juga mengakui kemungkinan adanya kasus pertama di negara itu. Orang yang diduga telah tertular itu telah diuji, namun hasilnya tidak bisa dipastikan. Salvador mengatakan, WHO telah meminta Korea Utara memberikan informasi lebih jauh mengenai orang tersebut.

Salvador mengatakan, semua perbatasan internasional Korea Utara masih tutup hingga hari ini. Masker wajib dikenakan di negara itu dan semua pertemuan besar dilarang. Musim liburan sekolah juga diperpanjang. Sejak Desember, kata Salvador, Korea Utara telah mengarantina dan kemudian membebaskan 25.905 orang, 382 di antara mereka adalah orang asing.

Banyak pengamat luar meyakini virus corona telah masuk dan mewabah di Korea Utara karena negara itu menutup perbatasannya dengan China, mitra dagang terbesar Pyongyang, hanya beberapa pekan setelah kasus virus pertama terdeteksi di China.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X