Erdogan Pasang Badan untuk Palestina

Photo Author
- Rabu, 27 Mei 2020 | 05:51 WIB

TURKI, KRJOGJA.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan tidak ada yang bisa mengambil tanah Palestina saat menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter, Senin (25/05/2020).

Dukungan itu disampaikan Erdogan sebagai tanggapan atas rencana Israel mencaplok wilayah Tepi Barat pada 1 Juli mendatang. "Kami tidak akan mengizinkan tanah Palestina ditawarkan kepada orang lain. Saya mau menegaskan bahwa al-Quds al-Sharif (Kota Yerusalem), kota suci bagi tiga umat agama dan kiblat pertama kita umat Muslim, ada zona merah untuk semua umat Muslim di seluruh dunia," kata Erdogan.

Erdogan mengatakan "tatanan global selama ini telah gagal menghasilkan keadilan, perdamaian, ketenangan, dan ketertiban" bagi bangsa Palestina. "Pekan lalu, kami menyaksikan bahwa proyek pendudukan dan aneksasi baru yang mengabaikan kedaulatan Palestina dan hukum internasional dilakukan oleh Israel," ucap Erdogan.

Rencana pencaplokan itu dilakukan Israel sebagai bagian dari kesepakatan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Kepala Partai Biru dan Putih, Benny Gantz. Rencana aneksasi itu memicu amarah dari seluruh dunia, terutama negara Muslim termasuk Turki.

Sebelumnya, melalui juru bicaranya Ibrahim Kalim, Erdogan menegaskan pencaplokan Tepi Barat oleh Israel merupakan tindakan kejahatan. Selain Turki, Iran juga dengan lantang mengecam rencana negara Zionis itu. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X