AMERIKA, KRJOGJA.com - Presiden Donald Trump kembali terlibat beda pendapat dengan dengan penasihat medis Anthony Fauci terkait rencana untuk mencabut lockdown. Perbedaaan pendapat tersebut bahkan menimbulkan ketegangan.
Fauci memperingatkan Trump untuk melonggarkan lockdown dengan sangat hati-hati dan tidak cepat-cepat mencabut pembatasan. Sebaliknya, Trump mengatakan mengatakan jika ucapan Fauci 'tidak dapat diterima'.
"Kami membuka kembali negara kami, orang-orang menginginkannya kembali dibuka, sekolah-sekolah akan dibuka kembali," ujar Trump.
Fauci, pakar penyakit menular di Amerika Serikat menjadi penasihat utama Trump selama masa pandemi corona. Ia mengingatkan jika pencabutan lockdown dilakukan terlalu cepat bisa membawa konsekuensi sangat serius bagi negara.
"Ada risiko nyata bahwa Anda akan memicu wabah yang mungkin tidak dapat Anda kendalikan, dan bahkan membuat Anda tidak bisa kembali memulihkan ekonomi," ujarnya.
Ucapan Fauci ini merujuk pada adanya kemungkinan virus bisa kembali menyebar jika pemerintah berkeras mencabut lockdown demi memulihkan kembali kondisi perekonomian. Ia mengatakan rencana pembukaan sekolah dan perguruan tinggi pada September terlalu cepat. Fauci memperkirakan baru bakal menguji kemanjuran vaksin corona pada Desember. (*)