Dibukukan, ‘Harta Karun Seni’ Bali di Belanda

Photo Author
- Senin, 9 Desember 2019 | 12:11 WIB
Gelar Tari Drupadi Bali. Foto: Dok
Gelar Tari Drupadi Bali. Foto: Dok

DEN HAAG, KRJogja.com - Harta karun seni Bali yang tersimpan selama puluhan tahun di Troppen Museum, Belanda akhirnya dapat dinikmati khalayak luas. Impian besar tersebut terwujud melalui penerbitan buku 'Balinese Art Treasures of the 1940s : ‘Rediscovery of a Collection’. Penerbitan buku yang terbilang langka tersebut merupakan hasil kerja sama KBRI Den Haag dengan Tim dari Volkenkunde Museum.

Peluncuran buku secara spesial diselenggarakan di Aula Nusantara KBRI Den Haag dan dihadiri puluhan tamu undangan dari berbagai kalangan terkemuka di Belanda. Ada akademisi, ilmuwan, pemerhati kebudayaan, sejarawan, jurnalis, dan friends of Indonesia

. Peluncuran buku juga dimeriahkan dengan penampilan gamelan, tari Barong dan Drupadi Bali dari grup Gamelan Mudra Svara yang dikemas secara modern serta dimainkan dengan indah oleh mahasiswa Indonesia dan Belanda.

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja menyampaikan bahwa buku yang diterbitkan diharapkan dapat menjadi karya yang bisa berkontribusi dalam upaya pelestarian dan promosi kekayaan budaya Nusantara di dunia. Selain itu, penerbitan buku ini merupakan langkah yang penting untuk menyebarkan informasi tentang benda-benda bersejarah tinggi kepada khalayak luas terutama kalangan internasional.

“Bagi kami buku ini merupakan hadiah bagi dunia dan akan menjadi salah satu rujukan penting ke depan, khususnya bagi para pemerhati dan pecinta kebudayaan Bali. Banyaknya kehadiran tamu undangan malam hari ini dari berbagai kalangan di Belanda menunjukkan bahwa kehadiran buku seperti ini sudah lama dinantikan.” ujar Dubes Puja, melalui siaran pers KBRI Den Haag yang diterima  Redaksi, Senin (9/12).

 

Buku 'Balinese Art Treasures of the 1940s' menjelaskan tentang berbagai karya seni bernilai tinggi yang terdiri dari berbagai benda budaya khas Bali sebanyak 130 buah, seperti ukiran kayu, lukisan, benda-benda yang terbuat dari perak, logam, dan tekstil. Buku ini menghadirkan karya-karya besar pelukis Bali, antara lain: Ida Bagoes Made Nadera, I Goesti Ketoet Kobot, Anak Agoeng Gede Meregeg, Ida Bagus Made Poleng, Ida Bagoes Made Togog, I Wajan Tohjiwa, I Made Djata dan I Goesti Made Debelog serta ahli pahat Bali antara lain: Ida Bagoes Njana, Anak Agoeng Gede Raka, dan I Tama.  

 

Benda-benda dimaksud merupakan karya seni yang dimiliki  Pemerintah Indonesia dan saat ini masih dititipkan kepada pihak Tropenmuseum di Belanda tahun 1955 oleh Dr. Ide Agung Gde Agung, Mantan Perdana Menteri dan Duta Besar Indonesia untuk Perancis. Setelah diselenggarakannya pameran yang cukup sukses pada tahun 1948.  (Fsy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Amerika Serikat Dijuluki Raja Bioetanol di Dunia

Kamis, 18 Desember 2025 | 16:20 WIB

Novelis Inggris Joanna Trollope Meninggal Dunia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 21:05 WIB

Pesona Indonesia pada Bazar Amal di Bucharest

Rabu, 10 Desember 2025 | 15:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Dua Kota di Inggris

Jumat, 5 Desember 2025 | 10:50 WIB

Wartawan Ini Butuh Waktu 20 Tahun Untuk Diajak Bicara

Jumat, 28 November 2025 | 15:40 WIB
X