CHILE, KRJOGJA.com - Presiden Chile, Sebastian Pinera, menyatakan tidak akan mengundurkan diri dari jabatannya meski terus ditekan oleh massa pengunjuk rasa. Demonstrasi mendesak pemerataan kesejahteraan dan pemberantasan korupsi yang berakhir rusuh di negara itu sudah berlangsung selama tiga pekan.
"Tidak. Ini adalah masalah yang terakumulasi selama 30 tahun lalu. Saya bertanggung jawab atas sebagian masalah itu, tetapi saya bukan satu-satunya," kata Pinera.
Pinera menyatakan tetap berkeras mempertahankan status darurat nasional di Chile. Namun, dia berjanji bakal menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan polisi terhadap demonstran dan masyarakat.
"Banyak pengaduan tentang sikap yang berlebihan oleh polisi dan saya menjamin hal itu akan diselidiki. Tidak akan ada impunitas," kata Pinera.
Pinera lantas menerapkan paket kebijakan ekonomi untuk usaha kecil dan menengah yang terdampak gejolak itu. Dia menyatakan ada sekitar 6,800 perusahaan merugi akibat bisnis dan gerai mereka terhambat akibat dijarah dalam kerusuhan, yang akan diberi suntikan modal dan pengurangan pajak.
Chile mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar tiga persen pada September lalu, tetapi mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen pada Oktober akibat kerusuhan. Padahal, Chile dianggap sebagai salah satu negara paling sejahtera di kawasan Amerika Selatan. (*)