AMERIKA, KRJOGJA.com - Hujan meteor akan kembali menghiasi langit bumi pada awal November ini. Fenomena ini dikenal dengan hujan meteor Taurid Selatan dan akan menjadi hujan meteor paling lama sepanjang tahun. Puncaknya akan terlihat pada tanggal 5 hingga 12 November.
Nama Taurid sendiri diambil dari nama rasi bintang Taurus yang juga merupakan arah datanya hujan meteor ini. Taurid juga dikenal sebagai hujan meteor dengan pancaran cahaya yang cukup terang.
Hal ini disebabkan oleh ukuran serpihan meteor yang lebih besar dibanding dengan meteor lainnya sehingga tak heran jika hujan meteor ini juga disebut fireballs. Kebanyakan dari hujan meteor biasanya berasal dari serpihan-serpihan komet.
Sementara Taurid berasal dari dua benda langit sekaligus yaitu komet Encke dan asteroid 2004 TG10. Keduanya diperkirakan berasal dari sebuah komet yang berukuran jauh lebih besar dan terpecah puluhan ribu tahun yang lalu.
Komet Encke memiliki periode orbital yang cukup pendek yaitu hanya membutuhkan 3,3 tahun untuk sekali mengelilingi matahari. Sementara asteroid 2004 TG10 merupakan kelompok asteroid Apollo yang termasuk asteorid dekat Bumi.
Berbagai sumber mengatakan waktu puncak hujan meteor ini berbeda-beda. Dilansir dari Space, kemunculan Taurid diperkirakan akan memasuki puncaknya pada beberapa saat sebelum tengah malam pada 4 November 2019. Hujan meteor akan semakin sulit dilihat ketika cahaya bulan semakin terang. (*)